TEMPO.CO, Tangerang - Perusahaan Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang menyiapkan 9.754 sambungan langsung air bersih bagi warga pesisir utara Tangerang.
"Layanan air bersih kini sudah bisa dinikmati warga Pantura Tangerang yang selama ini belum tersentuh jaringan air bersih," kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar di acara Peduli Air Bersih di Masa Pandemi Covid-19 di Desa Kebon Cau, Teluknaga, Jumat, 10 September 2021.
Zaki mengatakan layanan air bersih bagi warga Pantura Tangerang ini merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawab Pemerintah Daerah dalam menyiapkan akses air bersih agar derajat kesehatan, kebersihan tubuh dan lingkungan masyarakat meningkat. "Perumdam TKR sudah memasang pipa, jadi warga yang selama ini belum tersentuh jaringan air bersih, kini bisa menikmati air bersih," kata Zaki.
Pada tahap pertama ini, Perumdam TKR menyiapkan 9.745 sambungan langsung air bersih bagi warga di 8 desa di kecamatan Teluknaga, Pakuhji dan Kosambi, yaitu Desa Kebon Cau, Babakan Asem, Babusalam, Kampung Melayu, Blimbing, Salembaran, Tegal Angus dan Cituis.
Di desa Kebon Cau misalnya, ditargetkan 200 rumah bisa mendapatkan akses air bersih bulan ini. Warga setempat antusias dengan munculnya layanan air bersih di desa itu. "Inilah yang kami tunggu selama ini, air bersih adalah hal yang sangat mewah bagi kami," ujar Ana Esim, 65 tahun, warga kampung Cau RT 27 kepada Tempo.
Ana yang tinggal bersama suami dan enam anak dan cucu selama ini harus membeli air bersih hingga Rp 24 ribu per hari. "Itu pun kebutuhan air untuk makan dan minum saja," ujarnya. Air mereka beli dari pedagang keliling yang menjual per derigen ukuran 20 liter Rp 3000.
Sementara untuk mencuci dan mandi, keluarga ini terpaksa menggunakan air dari sumur yang berwarna kuning, bau besi, berminyak dan lengket. "Air sumur kami kotor, kalau dipakai cuci baju putih warnanya menjadi coklat dan kuning," kata Ana.
Sumur bor, kata Ana, telah dua kali dia buat dengan kedalaman 5 dan 10 meter. "Biaya yang pertama Rp 3 juta dan yang ke dua Rp 5 juta tapi airnya sama saja kotor dan bau," ujarnya.
Ana dan keluarga kini telah bisa menikmati air bersih PDAM dengan membayar Rp 288 ribu. "Kebetulan lagi ada promo," ujarnya.
Begitu juga dengan Siti Hamidah, 55 tahun. Dia mengaku untuk mendapatkan air bersih dia harus merogoh kocek yang cukup besar. "Sebagian besar kebutuhan kami adalah air bersih," ujarnya. Sebab, kata Siti, dia yang mengidap kanker dan ginjal harus benar benar menggunakan air bersih. "Sementara air sumur kami berwarna coklat dan bau," ujar penjual asongan di Bandara Soekarno-Hatta ini.
Direktur Utama Perumdam TKR Sofyan Safar mengatakan perusahaanya sengaja memberikan harga subsidi untuk pemasangan sambungan air bersih bagi warga Pantura. "Dari Rp 1.200.000 menjadi Rp 288 ribu sampai 30 September nanti," kata Sofyan.
Menurut Sofyan, harga promo pemasangan baru sambungan air bersih itu sengaja diberikan untuk merangsang sekaligus membantu warga Pantura Tangerang yang sebagian besar ekonomi rendah. "Intinya warga bisa mendapatkan akses air bersih dan di Pantura kami lebih mengedepankan misi sosial ketimbang bisnis."
Baca juga: Anies Baswedan Sebut Subsidi Air Bersih Solusi Jangka Pendek
JONIANSYAH HARDJONO