Meskipun pengendara kendaraan yang bernomor polisi tidak sesuai dengan tanggal kalender, ganjil atau genap, tetap mengira bisa menyiasati kekosongan petugas yang berjaga, ungkapnya.
Padahal, menurut Ketut, petugas gabungan Polri TNI, Dishub, Satpol PP, bahkan melibatkan Pramuka, ada yang berpencar untuk berpatroli ke berbagai lokasi penyekatan Puncak.
"Petugas berpatroli di waktu tertentu, dan jangan salah, setelah berhasil melewati pemeriksaan petugas gabungan, masih ada pemeriksaan protokol kesehatan di lokasi tujuan melalui aplikasi pedulilindungi maupun surat vaksin," tuturnya.
Ia mengatakan dari pemeriksaan atas pengendara yang terjaring penyekatan, pada umumnya beralasan ingin berlibur akhir pekan di Puncak sebagai lokasi yang familiar.
"Sampai yang melanggar pun begitu, ingin berlibur, termasuk yang menggunakan pelat nomor palsu tadi pagi," katanya.
Iptu Ketut menyebutkan penurunan level PPKM di wilayah Bogor mengundang masyarakat asal Jakarta dan sekitarnya ingin berlibur ke Puncak.
Masyarakat berasumsi bahwa penurunan level PPKM berarti telah bebas beraktivitas termasuk berwisata. "Karena mereka juga menyebut tempat liburan terdekat dan famiilar, ya, ke Puncak," ujarnya.
Baca juga : Bupati Ade Yasin Minta Pusat Kaji Aturan Ganjil Genap di Kawasan Puncak
ANTARA