TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta International Stadium atau JIS yang terletak di Kelurahan Papanggo, Jakarta Utara saat ini pembangunan sudah rampung dengan persentase 69,85 persen. Stadion ini ditargetkan rampung pada akhir 2021 dan akan diresmikan pada Desember 2021.
Direktur Proyek JIS Iwan Takwin mengatakan selama pelaksanaan kontruksi stadion itu Jakpro menghadapi banyak tantangan. Adapun tantangan tersebut seperti cuaca yang sulit diprediksi hingga pandemi Covid-19.
Iwan mengatakan, tantangan terberat pembangunan konstruksi JIS adalah keterlambatan material atau logistik proyek dari negara asal karena pandemi Covid-19. Jumlah pekerja juga turun drastis pada saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Banyak pekerja yang panik dan pulang ke kampung halamannya. “Dari 2.000 pekerja, drop menjadi 1.500 orang karena PSBB, ada pengetatan. Ini menjadi tantangan, jadi pekerjaan harus selesai timeline, agak meleset karena pandemi Covid-19," kata Iwan.
Rencana pembangunan stadion ini sudah ada sejak 2008. Stadion ini dibangun di atas tanah seluas 26,6 hektare yang merupakan aset lahan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Stadion olahraga bertaraf internasional ini dibangun dengan bekerjasama pihak ketiga, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan dibantu oleh konsorium KSO (Kerja Sama Operasi).
Saat ini stadion itu sudah menyelesaikan proses pengangkatan rangka atap utama atau lifting main truss yang beratnya kurang lebih 3.900 ton. Pekerjaan ini menjadi yang pertama kalinya dilakukan di Indonesia. Hal ini dilakukan dengan sekali pengangkatan menggunakan beban angkut terberat dan bentang struktur atap terpanjang—267 meter.
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Heru Dewanto mengatakan JIS masuk dalam 10 stadion terbesar dan termegah di dunia versi daily mail yang disejajarkan dengan Santiago Bernabeu, kandang Real Madrid. Hal ini karena kedua stadion memiliki struktur atap yang mirip lantaran bisa buka tutup.
“Struktur space truss roof (milik JIS) yang bisa dibuka tutup ini merupakan yang terbesar dan terberat di Asia, bahkan dunia,” katanya dalam webinar Teknologi Lifting Rangka Atap 3.900 Ton, 9 Juli 2021 seperti dilihat di kanal YouTube Jakpro Group.
Kesamaan lain dari JIS dan Santiago Bernabeu adalah kapasitasnya yang bisa menampung lebih dari 80 ribu penonton. Hal ini juga sudah memenuhi syarat untuk menyertakan stadion yang bisa ikut untuk Piala Dunia. Selain itu, antara tribun penonton dan lapangan tidak memiliki sekat. Hal ini semakin menegaskan Jakarta International Stadium (JIS) seperti stadion-stadion yang berada di Eropa.
JIS juga menerapkan sistem Zero Run Off, yaitu meresapkan air hujan ke tanah untuk dialirkan melalui saluran air kota Jakarta Utara. Sistem ini membuat air hujan tidak menggenangi area sekitar stadion yang berlokasi di Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok tersebut.
Sebagai bangunan dengan konsep hijau, beberapa sistem juga disebut memperhitungkan soal debit air yang dikeluarkan. Salah satunya adalah wastafel, keran tembok maupun pancuran di ruang ganti pemain nantinya akan dilengkapi dengan fitur berhenti otomatis. Setiap fitur diatur penggunaannya sesuai dengan standar umum. Misalnya standar penggunaan shower mesti di bawah sembilan liter per menit.
Jakpro juga akan membangun tangki penampungan air hujan dan penyulingannya. Nantinya air ini akan dimanfaatkan lagi untuk menyiram tanaman dan rumput lapangan, termasuk flushing toilet. Dengan sistem tersebut, Jakarta International Stadium bisa memenuhi salah satu parameter penilaian desan bangunan ramah lingkungan yakni konservasi air.
Yang terakhir, stasiun kereta juga akan dibangun di kawasan JIS. Iwan mengatakan saat ini PT Jakarta Propertindo (Jakpro) bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah menyepakati desain dan tata letak stasiun kereta yang akan dibangun di area stadion tersebut.
Iwan mengatakan, JIS yang didesain berstandar internasional memang memerlukan dukungan moda transportasi massal sebagaimana disarankan oleh FIFA. "Kami sudah sama-sama melakukan survey lapangan perihal lokasi, bagaimana desain integrasinya dengan sirkulasi penonton di stadion ini," ujarnya.
Bukan hanya KAI, kata dia, nantinya moda transportasi lain seperti LRT dan BRT dari Transjakarta akan diintegrasikan dengan stadion tersebut. Harapannya, kata dia, JIS akan menjadi sebuah poin Urban Generation di Jakarta Utara sebagaimana program Gubernur Anies Baswedan. "Dengan Transjakarta, bagaiman desain atau posisi busway lintas ke koridor di sini (JIS) itu sudah kami komunikasikan secara detil," kata dia.
GERIN RIO PRANATA
Baca: Jakarta International Stadium Terapkan Sistem Zero Run-Off