TEMPO.CO, Tangerang-RSUD Tangerang hingga kini tinggal merawat tiga dari 10 pasien korban kebakaran Lapas Tangerang. Tujuh narapidana di antaranya telah meninggal.
Juru bicara RSUD Tangerang, dokter Hilwani mengatakan dari tiga pasien yang tersisa dua orang dalam kondisi membaik. "Satu pasien lainnya masih kritis," ujarnya, Selasa 14 September 2021.
Hilwani menjelaskan, pasien N dalam kondisi relatif stabil dan potensi memburuk dan masih kritis. "Tuan N luka bakar 13 persen di bagian kepala dan wajah, serta mengalami trauma inhalasi."
Saat ini, N masih dirawat intensif dan mendapatkan bantuan pernafasan ventilator. "N tidak mandiri, dipasangi ventilator dan harus terus dibantu dengan oksigen."
Pasien Y dan JS, membaik dan sehat. "Yang dua stabil, mudah mudahan bisa kembali ke lapas, makan minum mandiri, komunikasi lancar, tidak ada ketergantungan ke perawat."
Menurut Hilwani, JS patah tulang kaki kirinya karena melompat dari ketinggian 3 meter saat menyelamatkan diri dari kebakaran. "Saat ini sedang operasi tulang patah."
Y sudah menjalani operasi kedua pembersihan kulit yang terbakar. "Rencana hari ini mau operasi lagi," kata Hilwani.
Dua pasien meninggal tadi malam adalah M dan I. Menurut Hilwani, kedua pasien mengalami trauma jalan napas. Pasien M mengalami trauma Inhalasi dengan luas luka bakar 20 persen dan dengan penyakit penyerta. Sementara pasien I mengalami trauma inhalasi dan luka bakar 98 persen.
M sempat menjalani operasi debridement atau pengangkatan sel kulit mati untuk kedua kalinya pada Senin siang pukul 10.00 WIB. "Setelah operasi, kondisinya terus memburuk hingga akhirnya meninggal."
Dengan meninggalnya dua pasien ini, total korban meninggal dalam kebakaran Lapas Tangerang menjadi 48 orang, rinciannya 41 meninggal saat kebakaran, 7 meninggal saat perawatan di rumah sakit.
Baca: Lagi, Dua Korban Lapas Tangerang di RSUD Meninggal, Korban Tewas Jadi 48