TEMPO.CO, Cibinong - Target anggaran belanja Pemerintah Kabupaten Bogor naik menjadi Rp 8,9 triliun dalam Rancangan APBD Perubahan 2021. Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan ada beberapa kegiatan tertunda yang dianggarkan lagi dalam APBD Perubahan 2021.
Ade Yasin mengatakan kegiatan baru tersebut akan dilaksanakan dengan penerimaan dana transfer, yaitu dana alokasi khusus, dana bantuan keuangan dari Pemprov DKI Jakarta dan Jawa Barat, Kabupaten Bogor juga menerima dana bagi hasil cukai tembakau.
"Kegiatan ini belum masuk dalam APBD murni, jadi sekarang dianggarkan," kata Ade usai rapat paripurna di Gedung DPRD, Cibinong, Selasa 14 September 2021.
Sebelumnya, APBD Kabupaten Bogor tahun 2021 disepakati Rp 7,6 triliun, yang terdiri dari belanja operasi dan modal Rp 6,3 triliun dan biaya tak terduga Rp28 miliar, belanja tranfer Rp 1,2 triliun dan belanja bagi hasil Rp 157 miliar.
Kenaikan belanja daerah Rp 8,9 triliun itu sebagian besar akan dipergunakan untuk belanja operasi sebesar Rp 5,4 triliun. Berikutnya belanja modal Rp 1,9 triliun dan belanja tidak terduga (BTT) Rp 99,5 miliar, serta belanja transfer Rp 1,4 triliun.
Dengan kenaikan anggaran belanja ini, target pendapatan pada RAPBD Perubahan 2021 juga naik menjadi Rp 7,89 triliun. Target pendapatan ini terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 2,8 triliun dan pendapatan transfer Rp 4,98 triliun. Kabupaten Bogor juga menargetkan pendapatan lain-lain senilai Rp 26,4 miliar.
Kebutuhan belanja daerah yang melebihi pendapatan daerah itu menyebabkan Kabupaten Bogor defisit belanja Rp 1,35 triliun. Sebagian defisit itu ditutupi sisa pembiayaan daerah yang ditargetkan Rp356,98 miliar, sehingga masih ada kekurangan Rp 679,7 miliar.
Baca juga: PHRI Kabupaten Bogor Yakin Okupansi Hotel dan Restoran Jalur Puncak Stabil