TEMPO.CO, Jakarta - KRL Commuter Line yang kita ketahui sebagai transportasi darat yang menguhubungkan wilayah Jabodetabek berulang tahun pada hari ini, 15 September. Commuter Line sendiri telah beroperasi sejak tahun 1925 di wilayah Jakarta. Tidak hanya di wilayah Jabodetabek, namun KRL Commuter Line juga beroperasi di daerah lain seperti Yogya dan Solo.
Sejarah KRL Commuter Line
KRL memiliki sejarah yang cukup panjang serta berliku-liku. Rencana elektrifikasi jalur kereta api di Jakarta dan sekitarnya sudah dilakukan oleh para pakar dari perusahaan kereta api milik pemerintah Hindia Belanda, Staats Spoorwegen (SS) sejak 1917. Elektrifikasi ini dipercaya akan menguntungkan secara ekonomi. Melansir dari Krl.co.id, elektrifikasi pertama kali dilakukan pada lintas Tanjungpriok- Meester Cornelis (Jatinegara). Proyek yang dimulai tahun 1923 ini selesai pada 24 Desember 1924.
Pada tahun 1960-an, kendaraan listrik di Jakarta ada pada titik terendahnya sebab diketahui sebagai penyebab kemacetan sehingga Trem Batavia ditutup dan KRL dibatasi.
Pasca Kemerdekaan Indonesia, kereta listrik masih beroperasi di sekitar Jakarta. Tetapi karena usia kereta yang sudah cukup tua serta tidak adanya penambahan kereta listrik baru menyebabkan transportasi dengan kereta listrik tidak lagi mumpuni. Transportasi Kereta Api Jabodetabek kemudian kembali dengan kereta asal Jepang yang mulai beroperasi tahun 1976.
KRL Commuter Line merupakan anak dari perusahaan PT KAI Persero. Layanan ini dahulu sempat memiliki nama KRL Jabotabek sejak tahun 1970-an dan beroperasi sampai pemekaran Kota Depok pada 1999 dengan nama alternatif KRL Jabodetabek. Divisi Jabotabek menjadi operator KRL pada masa itu.
Namun pada tahun 2018, layanan KRL dioperasikan oleh perusahaan baru bernama PT KAI Commuter Jabodetabek yang kelak sejak 2017 berubah menjadi Kereta Commuter Indonesia (KCI, kini KAI Commuter).
Bersamaan dengan konsep pengembangan KRL Jabodetabek dan sekitarnya, PT KAI (Persero) membentuk anak perusahaan yakni PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dengan tujuan menjadi operator sarana KRL. PT KCJ yang kini berganti nama menjadi KCI diadakan sebagai ganti dari Divisi Jabodetabek PT KAI untuk mengelola KRL pada tahun sebelumnya. Saat ini, KRL Commuter Line eksis dengan menjadi moda transportasi andalan masyarakat perkotaan sebagai transportasi yang aman, nyaman, dan bebas macet.
Anak perusahaan dibentuk sebab keinginan para penanggungjawabnya agar lebih fokus untuk memberikan pelayanan yang berkualitas serta menjadi bagian dari solusi masalah transportasi perkotaan yang semakin rumit. Perseroan ini resmi menjadi anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) sejak 15 September 2008.
VALMAI ALZENA KARLA
Baca: Penumpang KRL: pedulilindungi Lebih Efektif dan Praktis daripada STRP