TEMPO.CO, Bogor – Bupati Bogor Ade Yasin bertemu dengan Bupati Cianjur Herman Suherman untuk mencari solusi atas kemacetan yang masih saja terjadi di jalur Puncak meski kebijakan ganjil genap telah diberlakukan.
Akibat kemacetan itu, banyak wisatawan yang tak melanjutkan perjalanannya ke kawasan wisata yang ada di Cianjur. "Cianjur saat ini lokasinya terjepit karena kemacetan dari arah Bandung dan Bogor. Akibatnya wisatawan hanya sampai Puncak Pass dan kembali lagi. Yang terdampak adalah Cianjur," kata Ade Yasin setelah pertemuan itu di Cisarua, Sabtu, 18 September 2021.
Ade Yasin mengatakan, selama 36 tahun untuk mengatasi kemacetan di Puncak selalu diberlakukan jalur satu arah jika terjadi penumpukan di kawasan Puncak. Kini diberlakukan sistem ganjil genap selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM.
"Pada intinya kami mendukung ganjil genap. Tapi realitanya masih ada kemacetan," kata Ade. Ia pun mengungkapkan, dalam pertemuan itu diungkapkan solusi lain yaitu pembukaan Jalur Puncak II. "Bupati Cianjur juga sangat mendorong. Solusi kemacetan Puncak adalah membuka Jalur Puncak II," kata Ade Yasin.
Ade mengatakan untuk penataan dan pengembangan wilayah, khususnya Puncak, harus dipikirkan solusi lain untuk mengatasi kemacetan. Hal ini dilakukan agar potensi ekonomi daerah tersebut terutama di ruas Gadog hingga Cianjur bisa dimanfaatkan.
Ia pun mendesak pemerintah pusat untuk segera membangun jalur Puncak II. "Tunggu apa lagi, untuk skala nasional dengan anggaran kurang lebih Rp 5 triliun itu kecil dan pasti bisa," ujar Ade. Ia mengatakan anggaran itu untuk pembangunan jalur alternatif dari Bogor hingga Cianjur.
"Untuk masalah tanah, biar kami yang membereskan. Tinggal bagaimana infrastrukturnya yang harus dibangun segera," kata Ade Yasin.
Bupati Cianjur Herman Suherman sepakat agar Jalur Puncak II segera dibangun. Ia meminta pemerintah pusat mendengar aspirasi dari daerah. Herman mengatakan akibat kemacetan Puncak, wilayah Cipanas yang dulu ramai wisatawan kini sepi.
“Sekarang kalau mau ke Cianjur dari Jakarta, Puncak macet, dari Bandung mau ke Cianjur juga macet, dari Sukabumi juga macet, sehingga kami di Kabupaten Cianjur sangat terdampak dengan sepinya wisatawan,” ucap Herman.
Baca juga: Ganjil Genap di Tempat Wisata, Polisi: Banyak Warga Belum Tahu
M.A MURTADHO