TEMPO.CO, Tangerang- Kepala Lapas Tangerang Viktor Teguh Prihartono menyampaikan fakta 300-an narapidana yang menghuni Blok C1 dan C3 termasuk warga binaan pemasyarakatan selamat di Blok Chandiri Nengga 2 yang selamat dari kebakaran turut memadamkan api saat kebakatan melumat Blok C2. Peristiwa kebakaran yang saat ini dalam penyelidikan Polda Metro Jaya itu menewaskan 49 orang napi. Ada 345 narapidana yang menghuni Blok C, 122 orang di antaranya berada di blok kebakaran.
Viktor memerintahkan kepada petugas regu jaga agar membuka kunci Blok C1 dan C3 merupakan blok mengapit C2 yang bangunannya terbakar.
"Saya perintahkan petugas jaga mengeluarkan warga binaan. Mereka bahu membahu ikut memadamkan api termasuk dengan mengguyur air dengan ember,"kata Viktor kepada Tempo, Ahad, 19 September 2021.
Viktor yang kini dicopot jabatannya sebagai kepala Lapas kelas I A Tangerang itu mengatakan bersyukur perintah mengeluarkan
narapidana dari blok ternyata tidak menimbulkan dampak buruk.
"Penuh risiko, yang kami hadapi adalah manusia. Tapi saya bersyukur mereka tidak melawan petugas, tidak ada satu pun yang mencoba melarikan diri atau ambil manfaat dari situasi itu (kebakaran)." Mereka juga tidak berteriak-teriak atau ribut. "Justru tergerak ikut membantu saudara-saudara sesama warga binaan, turut memadamkan api,"kata Viktor.
Tujuan lain dari mengeluarkan para narapidana di Blok C1 dan C3 adalah mengantispasi agar
kebakaran tidak meluas ke dua bangunan itu. Sebab dua bangunan itu meski ada jarak tapi berkesinambungan pada bagian atap menyerupai paviliun dan dihubungkan dengan selasar pada setiap bangunan.
Berdasarkan denah di Lapas Kelas IA Tangerang dari delapan blok itu, bangunan Blok Menara berada di tengah. Di sisi kiri atau bagian timur menara terdapat Blok A1,A2,A3. Berjarak 50 meter, ada bangunan Blok B1,B2,B3. Berikutnya bangunan Chandiri 1, Chandiri 2 dan Chandiri 3 atau dikenal sebagai Blok Pesantren. Blok ini selain penghuninya napi yang banyak kegiatan keagamaan juga letaknya yang dekat masjid Lapas.
Sesuai urutan alfabet setelah C yakni D,E, F dan G terletak menyebar di bagian barat dan sisi belakang Blok Menara. Di antaranya dekat fasilitas dapur bersih Lapas dan lingkungan bangunan latihan kerja bagi para warga binaan.
Adapun Blok A,B,C lokasinya dekat dengan klinik Lapas dan perpustakaan.
Chandiri 2 berada di tengah bangunan Blok C. Di antara C 1 dan C3 berjarak 30 meter. Jika dilihat dari google map bentuknya seperti cendawan jamur.
Tiga atap seperti menyatu tapi itu tiga bangunan. Bentuknya seperti setengah lingkaran. "Ada sembilan belas kamar (sel) dengan kunci sebanyak sejumlah kamar," kata sumber Tempo.
Saat peristiwa kebakaran hebat melanda Blok C2 terdapat 122 penghuni narapidana. Mereka menempati 19 sel. Dengan setiap sel lebih berisikan satu atau dua orang penghuni. Selebihnya berada di aula yang bisa menampung 80-an orang narapidana karena melampaui kapasitas.
Kebakaran hebat itu telah menewaskan 49 narapidana. Mereka terjebak di dalam sel, terpanggang api hingga bentuknya sulit dikenali. Tempo sempat melihat bagian tubuh sesosok jenazah yang keluar dari kantong mayat, warnanya gosong hitam pekat.
Jenazah-jenazah itu sekitar 10 jam disemayamkan di ruang Pemulasaran Jenazah RSUD Kabupaten Tangerang. Lalu diangkut tujuh ambulan ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur pada Rabu siang 8 September 2021 pukul 13.00 WIB. Ke41 mayat itu sebagian besar sudah teridentifikasi tim DVI Polda Metro Jaya.
Seiring waktu, jumlah korban tewas bertambah. Delapan yang dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang akhirnya meninggal. Total jumlah korban kebakaran Lapas Tangerang menjadi 49 orang.