JAKARTA-Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Abraham Lunggana alias Haji Lulung meminta maaf kepada masyarakat Jakarta dan umat Islam atas konflik internal yang mendera partainya selama lima tahun terakhir. Lulung juga meminta maaf pada saat Pilkada DKI lalu ada hal-hal yang tak sesuai dengan azas PPP.
“Saya mewakili teman-teman di Jakarta, ada teman DPP, juga meminta maaf kepada semua masyarakat Jakarta dan Umat Islam khususnya, kami dahulu memang berkonflik, ada Pilkada tidak sejalan dengan azas kita,” ujar Lulung seusai menghadiri acara Pembukaan Musyawarah Wilayah III GMPI Jakarta pada Ahad, 19 September 2021.
Lulung sebelumnya keluar dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan kembali ke rumah lamanya, PPP. Pengangkatan Lulung sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah atau DPW PPP DKI termaktub dalam SK Kepengurusan Periode 2021-2026 yang ia terima pada 16 September 2021 lalu di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP.
Lulung mengatakan dalam kepengurusannya ia ingin menjalankan roda organisasi agar aspirasi umat Islam dan masyarakat Jakarta dapat ditampung oleh DPW PPP DKI. “Jadi izinkan saya minta maaf dan dibukakan pintu maaf.”
Partai berlambang Kabah itu dirundung persoalan internal pada 2014. PPP kubu Muktamar Jakarta memilih Djan Faridz sebagai ketua umum, sedangkan Muktamar Surabaya memenangkan Romahurmuziy. Djan Faridz menggugat ke Pengadilan Tata Usaha Negara. Menang hingga tingkat kasasi, Djan kalah di peninjauan kembali. Perpecahan berlanjut. Pada 2018, Djan mundur dari jabatan Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta dan digantikan Humphrey Djemat.
Suara PPP pada saat Pilkada DKI 2017 lalu pun terbelah. PPP kubu Djan Faridz menyatakan dukungan kepada pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Adapun PPP kubu Romahurmuziy mendukung Agus Harimurti dan Sylviana Murni.
Baca: Pimpin DPW PPP DKI, Haji Lulung Rekrut Putra Wakil Menteri Agama