TEMPO.CO, Jakarta - Penembakan seorang ustad bernama Armand alias Alex di depan rumahnya Jalan Nean Saba, Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang, Tangerang hingga kini masih menjadi misteri. Polisi belum mengungkap kasus ini dan pelaku masih belum tertangkap.
Peristiwa penembakan ini menyebabkan Alex terluka di bagian pinggang dan meninggal saat dilarikan ke rumah sakit.
Penembakan terjadi saat pria yang kerap disapa Ustad Alex ini baru saja pulang dari ibadah Salat Maghrib di Masjid Nuryaqin di dekat rumahnya.
Ahmad Mangku, Ketua Rukun Warga 05 Kelurahan Kunciran, Tangerang berkisah, petang itu setelah Salat Maghrib ia dan Armand pulang ke rumah masing-masing. "Saat itu Ustad Alex berjalan ke arah rumahnya berdua dengan anaknya," kata dia di Kunciran, Ahad, 19 September 2021.
Tak berapa terdengar bunyi letusan senjata yang sangat nyaring. "Kedengaran sampai jarak 400 meter," kata Ahmad.
Berbarengan dengan suara letusan senjata itu terdengar teriakan. "Saya kena tembak, saya kena tembak." Ternyata itu adalah teriakan dari Alex yang roboh bersimbah darah.
Setelah melepaskan tembakan pelaku langsung kabur. Warga setempat berdatangan ke lokasi dan mencoba memberi pertolongan kepada ustad Alex. "Peluru mengenai pinggang kiri tembus ke dada," ujar Ahmad.
Warga kemudian membawa Alex ke Rumah Sakit Mulya Pinang. Namun nyawanya tak bisa diselamatkan. Pada pukul 19.17, Alex dinyatakan meninggal.
Polisi kemudian datang dan melakukan olah tempat terjadinya perkara. Garis polisi pun dipasang di lokasi.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan, penyidik menemukan proyektil di lokasi penembakan tersebut. Kini proyektil telah dibawa ke ke laboratorium forensik. "Kami masih tunggu hasil Labfor," kata Yusri pada Ahad, 19 September 2021.
Penyidik juga tengah menunggu hasil otoposi jenazah dari rumah sakit. Menurut Yusri, beberapa saksi telah dimintai keterangan. "Kami juga analisis CCTV di sekitar TKP," ujar dia.
Orang Baik dan Supel