Muhammad Diki, 30 tahun, mengenal Ustad Alex sebagai orang yang baik dan ramah. "Supel," kata dia kepada Tempo, Ahad, 19 September 2021.
Menurut dia, Ustad Alex merupakan tokoh masyarakat Pinang yang ramah dan tak punya musuh. "Hobinya memancing," ujar dia.
Santos, 52 tahun, yang merupakan kakak dari Alez mengatakan, tak mengira jika adiknya meninggal karena ditembak. Ia mengira sang adik meninggal karena sakit.
"Karena belum lama ini dia bilang memang sedang sakit," katanya.
Ia pun kaget saat tiba di rumah Alex, melihat banyak polisi. "Banyak polisi dan ramai sekali orang, ternyata adik saya ditembak," ujar dia.
Santos mengatakan, Alex adalah anak ke empat dari lima bersaudara. Ia mengatakan, Alex dikenal baik dengan keluarga dan masyarakat. Waktunya lebih banyak di rumah dan masjid. "Dia paling dekat dengan saya, semua selalu cerita," katanya.
Beberapa hari ini, kata Santos, sang adik mengatakan hendak bertemu, namun selalu berhalangan.
Ketua RW 05 Ahmad Mangku mengatakan Alex merupakan Ketua Majelis Taklim Masjid Nurulyaqin. "Dia seorang ustad yang baik," ujarnya.
Menurut Ahmad, sehari-hari Alex membuka praktek pengobatan alternatif di rumahnya. "Dia memang sempat mengeluh sejak pandemi, tamu-tamunya gak ada yang datang," ujar Ahmad.
Beberapa bulan terakhir, Alex mengeluh sakit lambung.
JONIANSYAH/YUSUF MANURUNG