TEMPO.CO, Jakarta – Sejumlah penumpang KRL memuji lintasan layang atau elevated track Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan yang telah dioperasikan.
Lintasan layang tersebut berada di lantai 2 Stasiun Manggarai, yang terdiri atas peron 10 dan 11 untuk kereta dari rute Bogor sampai Jakarta Kota, sementara peron 12 dan 13 untuk jurusan Jakarta Kota ke Bogor. Selain itu tersedia fasilitas eskalator dan juga lift ang diperuntukkan bagi penumpang difabel.
Rarindra, seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mengatakan Stasiun Manggarai kini terlihat lebih modern. “Senang aja gitu, jadi lebih modern. Jadi bisa banyak penumpang lagi. Vibesnya juga kayak ala ala luar negeri, Korea gitu, jadi banyak millennials dan kita tuh suka,” kata Rarindra pada Tempo, Senin, 27 September 2021.
Dengan penataan Stasiun Manggarai ini, Rarindra berujar penumpang KRL lebih mudah mencari peron kereta.
Nashor, seorang karyawan yang bekerja di Bekasi, mengatakan renovasi yang dilakukan PT KAI ini sangat positif karena dapat mengurangi penumpukan penumpang kereta.
“Bagus ya, karena ini sebuah perbaikan. Yang tadinya di bawah ada penumpukan penumpang, kemudian berpindah ke atas dengan peron yang lebih bagus" ujar pria berusia 40 tahun itu. "Dilengkapi juga dengan lift, memudahkan juga dan memberikan kenyamanan terhadap penumpang. Nilai positif sih bagi saya sih."
Calon penumpang menunggu kedatangan kereta di peron jalur layang (elevated track) Stasiun Manggarai, Jakarta, Ahad, 26 September 2021. Jalur layang Bogor Line di Stasiun Manggarai telah beroperasi yang terdiri dari empat peron bagi penumpang KRL Commuter Line relasi Jakarta-Bogor. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Pengguna KRL itu mengatakan jika penumpang dapat beradaptasi dengan perubahan ini, mereka akan terbiasa dan nyaman menggunakan lintasan layang tersebut.
“Setiap perubahan kan pasti ada konsekuensinya, ya mungkin karena belum terbiasa ke atas, ya mungkin yang belum biasa agak sulit mungkin ya, agak cape karena harus berpindah. Tapi lama-lama kalau udah biasa ya nyaman aja gitu,” kata Nashor.
Seorang penumpang KRL bernama Tita Setiawati, seorang mahasiswa Ilmu Kesehatan di Jakarta juga merasa nyaman dengan lintasan layang baru ini. Dia tidak perlu menunggu untuk pergantian peron.
“Enak sih jadi gak ada pergantiannya lama, khususnya untuk jalur kereta Bogor-Jakarta Kota serta Jakarta Kota-Bogor,” kata Tita.
Namun bagi Tita masih ada kekurangan dalam penataan Stasiun Manggarai ini, yaitu penumpang KRL Bogor-Jakarta yang hendak transit harus turun dulu. “Kasihan banget buat yang ke Cikarang atau transit gitu. Kasihan harus transitnya ke jalur 1,2,3,4,5-nya jadi jauh,” kata Tita.
YULIANTI PUTRI ZELITA
Baca juga: Menhub Budi Karya Sebut Stasiun Manggarai Seperti di Jepang