TEMPO.CO, Jakarta – Wakil Ketua DPRD DKI Zita Anjani menyayangkan kegaduhan yang terjadi soal interpelasi Formula E untuk Gubernur Anies Baswedan.
“Interpelasi ini gaduh. Ayolah saling belajar menghargai, DPRD ini kan institusi terhormat yang sifatnya kolektif kolegial. Tidak boleh ada satu pihak yang merasa lebih senior sampai menghalalkan segala cara,” kata Zita.
Sebelumnya, rencana interpelasi untuk Anies yang didorong PDIP dan PSI ditolak oleh 7 fraksi lainnya. Penolakan dilakukan karena agenda soal interpelasi seolah dipaksakan dibicarakan dalam rapat badan musyawarah. Meski terjadi penolakan, Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi tetap menggelar rapat paripurna soal interpelasi tersebut.
Zita mengatakan, seharusnya penolakan tujuh fraksi itu dihargai. Apalagi jumlah tersebut juga banyak di dewan. Ia mengatakan, jika ada pihak yang tetap ngotot, hal itu justru tidak menghormati proses demokrasi di tubuh DPRD DKI.
Politikus PAN itu menyesalkan jika ada sebutan parlemen jalanan untuk tujuh fraksi penolak interpelasi Anies tersebut. Apalagi ada tuduhan mereka diberi sejumlah nominal uang oleh Anies. "Itu jahat sekali," kata dia.
Zita meminta untuk menyetop kegaduhan soal interpelasi ini. "Kasihan warga Jakarta itu, kita pertontonkan dengan hal-hal seperti ini," ujar dia. Ia pun meminta kawan-kawannya di DPRD DKI untuk terjun ke masyarakat di tengah kegelisahan mereka saat ini. "Ini zaman lagi susah, ekonomi susah, pangan susah, ayo berempati," kata dia.
Baca juga: Fraksi PAN Pastikan Tak Hadiri Rapat Paripurna Interpelasi Formula E Besok
YULIANTI PUTRI ZELITA