TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, pengawasan uji coba pembelajaran tatap muka atau PTM terbatas tidak hanya akan fokus pada protokol kesehatan secara standar di sekolah.
Menurut dia, seluruh kepala dinas, satuan pendidikan dan kepolisian akan berkolaborasi memantau aktivitas pelajar di dalam maupun di luar sekolah dengan cara berkeliling menghindarkan pelajar dari kerumunan.
Satgas Covid, kata Bima Arya akan memberlakukan patroli razia berkerumun bagi pelajar yang masih berkumpul di luar sekolah . "Jadi patroli akan dilaksanakan di jam-jam rawan, kita tidak ingin ada klaster Covid-19 baru," kata Bima.
Kepala Polres Kota Bogor Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro mengatakan, dengan kebijakan ini maka bagi sekolah yang pelajarnya kedapatan berkerumun dan terbukti tidak memiliki aktivitas yang jelas akan direkomendasikan untuk berhenti mengikuti uji coba sekolah tatap muka.
Patroli, kata dia, akan berlangsung untuk memantau aktivitas pelajar di luar sekolah dan yang terjaring akan menjalani pemeriksaan oleh tim Satgas Covid-19.
"Jadi jangan sampai peluang kita bisa sekolah ini dimanfaatkan oleh anak-anak secara tidak disiplin," kata Susatyo.
Kota Bogor akan menggelar uji coba sekolah tatap muka pada 4 Oktober 2021. Pihak sekolah maupun pelajar diharapkan membuka komunikasi yang aktif untuk mengingatkan kepaturah protokol kesehatan dan keamanan selama pembelajaran tatap muka.
Baca juga: Riza Patria: 46 Sekolah Tatap Muka Terbatas Sedang Dites PCR Acak