TEMPO.CO, Jakarta - Insiden padamnya listrik yang menyebabkan gangguan operasional kereta ratangga bakal diselidiki oleh PT MRT Jakarta yang menggandeng Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT. Adapun peristiwa padamnya listrik tersebut terjadi pada Jumat, 10 September 2021.
"Kami juga akan me-launch penyelidikan eksternal melibatkan KNKT,” kata Direktur Utama MRT Jakarta William P Sabandar di Jakarta, Kamis, 30 September 2021.
MRT juga berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Pemprov DKI Jakarta, serta meminta dukungan dari Pemerintah Jepang. William mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) untuk menurunkan tim ahlinya.
Ia menyebut insiden terputusnya aliran listrik diperkirakan akibat kerusakan pada satu titik sambungan kabel. Kesimpulan itu didapat dari penyelidikan internal.
Meski demikian, William memastikan 20 sambungan kabel listrik di MRT Jakarta Fase I itu berfungsi baik dan dengan dibantu Perusahaan Listrik Negara atau PLN, pihaknya memperkuat 20 sambungan kabel listrik itu.
"Insiden itu di luar perhitungan tim yang melakukan operasi dan pemeliharaan. Terjadinya kerusakan pada satu titik join kabel yang seharusnya belum mengalami kerusakan. Jadi ini yang sedang kami lihat, sedang kami investigasi penyebabnya apa," kata William.
Ia berharap hasil penyelidikan tersebut sudah bisa diungkap pada Oktober 2021.
Operasional MRT Jakarta sempat mengalami gangguan akibat insiden listrik padam pada Jumat, 10 September 2021.