TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Bogor Ade Yasin meminta bantuan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan agar dicarikan solusi serta tambahan dana operasional penanganan Covid-19 untuk tenaga vaksinator dalam menjangkau lokasi yang ada di pelosok wilayahnya.
Ade mengaku kesulitan menjangkau masyarakat di wilayah pelosok Kabupaten Bogor untuk melakukan vaksinasi Covid-19. Apalagi dengan target di tingkat daerah yakni 4,2 juta jiwa atau 8,5 juta dosis vaksin.
"Daerah kita kan daerah pegunungan dan dusun-dusun juga, jadi sulit, sehingga saya dapat laporan dari kepala desa tentang jangkauan masyarakat ke desa. Jadi ada yang dua sampai tiga kilometer kalau jalan kaki mereka tidak sanggup," kata Ade setelah rapat virtual dengan Luhut, Selasa, 5 Oktober 2021.
Ia mengatakan, wilayah pelosok paling minim vaksinasinya yaitu Kecamatan Sukajaya. Realisasi vaksin di sana hanya 8.638 dosis dari target 38.480 dosis vaksin pada periode 10 September sampai 5 Oktober 2021.
Kecamatan Sukajaya merupakan wilayah terluar Kabupaten Bogor yang berbatasan dengan dua daerah lain, yakni Kabupaten Lebak, Banten dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Di kecamatan tersebut masih banyak beberapa wilayah yang tidak bisa diakses oleh kendaraan.
Ade Yasin mengaku telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan minat masyarakat melakukan vaksinasi, salah satunya menggandeng kalangan habib dan ulama agar menjadi influencer keterlibatan vaksinasi.
Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor itu tetap optimistis bisa mencapai target 70 persen jumlah penduduknya yang divaksin. Angka itu setara degan 4,2 juta jiwa atau sama dengan kewajiban menyuntikkan 8,5 juta dosis vaksin.
"Insya Allah Desember selesai, karena penduduk kita banyak," kata Ade.
Menurutnya, kini progres vaksinasi di Kabupaten Bogor sebanyak 29,5 persen atau 2,49 juta dosis vaksinasi. Secara persentase terlihat minim, pasalnya penduduk Kabupaten Bogor terbanyak di tingkat daerah, yakni 5,4 juta jiwa pada 2021.
Baca juga: PPKM Diperpanjang, Jabodetabek Masih Level 3