JAKARTA- Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Michael Victor Sianipar mengatakan proses pemberhentian Viani Limardi sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI tengah berjalan. Pernyataan itu menanggapi kehadiran Viani dalam rapat di Komisi D pada Selasa, 5 Oktober 2021 kemarin.
Ia berharap semua bersabar menunggu administrasi selesai. "Setiap kursi legislator Fraksi PSI harus diisi oleh orang-orang yang amanah dan berintegritas,” kata Michael dalam keterangan tertulisnya pada Rabu, 6 Oktober 2021.
Michael memastikan keputusan yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI soal pemecatan Viani sudah sesuai dengan prosedur. Keputusan itu, kata dia, diambil dengan hati-hati dan mempertimbangkan aspek keorganisasian dan mekanisme internal partai dari tingkat DPW hingga DPP.
Ia menyebut pemberhentian Viani merupakan upaya partainya menegakkan aturan dengan tegas kepada para kader. “Peran pengawasan partai sangat penting. Kalau partai tidak berani tegas terhadap anggota dewannya, lantas siapa yang bisa menertibkan kerja para anggota dewan?“ kata Michael.
Sebelumnya, DPP PSI resmi memecat Viani selamanya sejak 25 September 2021. Salah satu pertimbangan pemecatan itu, karena Viani menggelembungkan dana reses. Viani membantahnya dan berniat menuntut PSI sebesar Rp 1 triliun.
Kemarin, Viani hadir dalam rapat Komisi D DPRD DKI yang membahas penanggulangan banjir. Rapat dihadiri Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Afan Adriansyah Idris dan Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Yusmada Faizal beserta jajarannya. “Saya Viani dari fraksi rakyat DKI Jakarta," kata dia di dalam ruang rapat.
Sejumlah anggota dewan Komisi D juga hadir. Viani datang terakhir sekitar pukul 13.00 WIB. Dalam rapat itu Viani menanyakan sheetpile yang tak kunjung dibangun di kawasan Jakarta Utara.
Dia juga meminta Dinas SDA untuk menurap sungai di perumahannya di Jakarta Selatan. Sebab, kawasan tempat tinggalnya itu banjir sekitar dua meter selama dua tahun belakangan ini. "Saya belum punya uang Rp 1 triliun, jadi belum bisa pindah. Jadi Pak Yusmada tolong diperhatikan, setidaknya perumahan saya tolong diturap," kata Viani.
Baca: Hadiri Rapat Komisi D DPRD, Viani Limardi: Saya dari Fraksi Rakyat Jakarta
ADAM PRIREZA | LANI DIANA