TEMPO.CO, Jakarta -Berita terpopuler dalam Top 3 Metro diawali dengan kepingan kenangan foto Kapten Czi (Anumerta) Pierre Tendean, ajudan AH Nasution dan Ade Irma Suryani Nasution, putri bungsu jenderal besar itu.
Keduanya gugur sebagai korban keganasan G30S yang terjadi 56 tahun silam. Pierre Tendean dibunuh setelah diculik pasukan Cakrabirawa pada 1 Oktober 1965 dinihari. Adapun Ade Irma Suryani gugur setelah 5 hari dirawat di RSPAD Gatot Subroto akibat tiga peluru dari senapan pasukan Cakrabirawa menembus punggungnya saat malam jahanam itu.
Berita ketiga adalah keberhasilan Polres Tangerang Selatan menggagalkan penggelapan beberapa mobil yang hendak dijual ke Jawa Tengah, termasuk 3 unit Toyota Alphard. Selengkapnya:
1. Dua Bulan Sebelum G30S, Ada Foto Pierre Tendean dan Ade Irma Suryani Nasution
Kapten Czi (Anumerta) Pierre Tendean adalah ajudan dari AH Nasution dan menjadi korban dalam peristiwa Gerakan 30 September atau G30S. Sebagai ajudan AH Nasution Tendean sangat akrab dengan putri bungsu Nasution, Ade Irma Suryani.
Hendriati putrai AH Nasution pernah mengatakan bahwa Pierre Tendean sering menjadi teman bermain bersepeda di halaman rumah dan kadang membelikan cokelat untuk Ade Irma. Selain itu, salah satu foto yang ada di Museum AH Nasution Jalan Teuku Umar, Jakarta menjadi salah satu bukti keakraban antara keduanya.
Foto tersebut diambil ketika adik dari Tendean, Rooswidiati, sedang menggelar pesta pernikahan. Pernikahan tersebut belakangan diketahui digelar pada Juli 1965 atau dua bulan sebelum perisitwa kelam di bulan September yang menewaskan keduanya.
Saat tragedi G30S, Pierre Tendean menjadi korban setelah ia berusaha melindungi Jenderal AH Nasution dengan mengaku sebagai Nasution saat pasukan Cakrabirawa menyerbu rumah jenderal besar itu.
Jenazah Tendean ditemukan di sumur Luibang Buaya bersama 6 jenderal lainnya.
Selanjutnya: Ade Irma Suryani Nasution meninggal pada 6 Oktober 1965…