TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler kanal Metro hari ini, Ahad, 10 Oktober 2021 adalah tentang pernyataan Wakil Ketua DPRD DKI M. Taufik terhadap tudingan Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi yang menganggap Gubernur Anies Baswedan berbohong. Berita kedua terpopuler adalah tentang Prasetyo yang meminta Anies berhenti berbohong. Sedangkan berita ketiga yang paling banyak dibaca adalah cerita warga tentang air limbah PT Mayora Indah Jayanti di Kabupaten Tangerang.
Berikut kilasan berita terpopuler itu:
1.Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mempertanyakan soal pernyataan Gubernur Anies Baswedan yang dianggap bohong. Taufik meminta koleganya, Ketua DPRD Prasetyo Edi Marsudi menjelaskan apa saja kebohongan Anies.
"Emang bohongnya apa? Dibunyiin dong bohongnya apa," kata dia saat dihubungi, Sabtu, 9 Oktober 2021.
Sebelumnya, Prasetyo mempermasalahkan pernyataan Anies soal tidak adanya Pemilihan Gubernur atau Pilgub DKI pada 2022. Pemerintah pusat mengatur pemilihan kepala daerah nasional akan serentak digelar berbarengan dengan pemilihan presiden pada 2024.
Taufik tak mengerti maksud pernyataan politikus PDIP itu. Menurut dia, seseorang baru disebut berbohong jika ada alasan yang jelas.
"Yang bohong apanya coba? Orang kalau mau bohong karena misalnya gini-gini (jadi) dia bohong" ucap politikus Partai Gerindra itu.
2. Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi meminta Gubernur DKI Anies tidak berbohong soal Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2024. Dia menilai, Anies seolah-olah menuding pemerintah pusat sengaja memundurkan Pilgub DKI ke 2024.
"Jangan membuat seakan-akan Pemerintah Pusat mengundurkan Pilgub DKI untuk mengganjal ambisi politik Anies,," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 9 Oktober 2021. "Berhenti berbohong."
Dalam keterangan itu dijelaskan, Prasetyo Edi Marsudi
menanggapi pernyataan seorang yang mengaku loyalis Anies bernama Geisz Chalifah. Dia mengkritik aturan pemerintah pusat soal pemilihan kepala daerah serentak berlangsung pada 2024 bersamaan dengan pemilihan presiden.
Geisz menilai aturan ini justru membuat Anies tak bisa bertarung lagi dalam Pilgub DKI 2022. Menurut dia, ada yang menyerang, mendiskreditkan, dan menjatuhkan Anies dari jabatannya sebagai gubernur.
3. Baedoni, 45 tahun, terlihat serius mengamati permukaan air dalam saluran pembuangan yang melintasi kampung itu. Sambil berdiri di pinggir saluran, Ketua RT 01, RW 02, Kampung Gembong Jatake, Desa Gembong, Kecamatan Balaraja itu menggerakkan kepala ke arah hulu dan hilir saluran. "Sekarang, airnya agak bersih (air saluran)," ujarnya saat ditemui Tempo disela pengambilan sampel air sumur oleh tim laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang pada Kamis, 7 Oktober 2021.
Padahal, kata Baedoni, beberapa hari lalu air dalam saluran irigasi yang juga menjadi saluran pembuangan limbah PT Mayora Indah Jayanti berwarna pekat dan berbusa. "Ini agak jernih karena sedang ramai dibicarakan, diberitakan."
Menurut Baedoni, warna dan kepekatan limbah Mayora kerap berubah-ubah. "Kadang hitam, coklat pekat, kadang panas dan bau."
Biasanya, kata dia, limbah dengan warna pekat mengalir malam hari dari sehabis Magrib hingga dini hari. "Kalau Sabtu pagi sampai malam, Ahad Magrib sampai pagi."Sejak ramai soal dugaan pencemaran air di saluran pembuangan itu terlihat lebih bersih tidak berbau. "Kalau lagi diramaikan, air limbah yang keluar bersih, nanti kalau sudah mulai reda airnya kembali kotor," kata Baedoni.
Persoalan limbah antara Mayora dan warga kampung itu, ujar Baedono, seperti tak pernah selesai. Bahkan, belum lama ini warga kampung marah karena air limbah berwarna hitam pekat dan bau menyengat keluar mengalir ke saluran itu.
Berita terpopuler selengkapnya bisa dibaca di sini.
Baca: Berita Terpopuler: Mayora tentang Limbahnya hingga Sidang Yoory C. Pinontoan