TEMPO.CO, Bogor - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI Kota Bogor, Yuno Abbeta Lahay sebut sudah tiga pekan ini okupansi hotel di Bogor mulai signifikan.
Hal itu berdampak baik bagi para pelaku usaha dan pegawainya, meski belum maksimal seratus persen.
"Dalam keadaan normal kita bisa memperkerjakan 2000 karyawan, namun saat ini baru seribu lima ratusan. Sudah ada yang full kerja, tapi ada juga yang proporsional dengan masih bagi shift kerja," ucap Yuno kepada Tempo di Bogor, Ahad 10 Oktober 2021.
Pejabat teras PHRI itu juga menyebut naiknya okupansi hotel, disumbang oleh naiknya kunjungan tamu family gathering menginap atau melakukan reservasi di hotel.
Menurut Yuno, kumpul keluarga bisa disebut mendominasi dan mendongkrak okupansi Hotel hingga 83 persen sejak masa pandemi Covid-19.
"Udah mulai rame (family gathering) di akhir pekan, mungkin seiring dengan diperbolehkannya anak usia 12 tahun masuk mal dan restoran. Alhamdulillah semoga terus naik atau minimal tetap bertahan," kata Yuno.
Total dari 110 hotel di Bogor, Yuno menyebut kini 59 pengelola sudah memperkerjakan karyawannya full. Selain itu, menurut Yuno, PHRI juga menekankan pemberlakuan CHSE bagi semua hotel yang berlaku untuk menjamin kenyamanan dan kesehatan pengunjung.
"Kami juga sudah melengkapi dengan fasilitas protokol kesehatan. Termasuk sebagian hotel di Kota Bogor ini sudah ada yang terintegrasi menerapkan aplikasi PeduliLindungi dengan QR Code," kata Yuno.
M.A MURTADHO
Baca : Ketua DPRD DKI Persoalkan Pertemuan Fraksi Penolak Interpelasi di Restoran