JAKARTA- Anggota Fraksi PDI Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Gilbert Simanjuntak melontarkan berbagai kritik dan pertanyaan perihal gelaran Formula E. Ia mempermasalahkan perencanaan Formula E yang disebut tidak baik.
"Ijin yang tidak jelas dengan studi kelayakan yang tidak baik. Sehingga Monas akhirnya tidak diijinkan," ujar Gilbert dalam keterangan tertulisnya pada Senin, 11 Oktober 2021.
Anggota DPRD DKI ini lantas menyinggung ihwal polemik surat izin pemakaian kawasan Monumen Nasional alias Monas untuk sirkuit Formula E. Menurut Gilbert, polemik itu merupakan pembohongan publik.
"Ijin harus dari Tim Ahli Cagar Budaya lalu katanya sudah diberikan. Tetapi setelah suratnya terbuka ke publik bahwa yang memberi ijin adalah Tim Sidang Pemugaran, lalu dikarakan salah ketik. Sesuatu uanh jelas pembohongan publik," ujar dia.
Selain itu, Gilbert juga mempersoalkan Pantai Kita Maju Bersama di pulau reklamasi yang menjadi salah satu alternatif lokasi sirkuit Formula E. Merujuk pada hasil penelitian BRIN, Gilbert menyebut pulau reklamasi menjadi salah satu yang sangat terdampak penurunan permukaan tanah. "Sebenarnya Formila E ini pro lingkungan atau tidak?" tutur Gilbert.
Gilbert menyebut Gubernur Anies Baswedan hingga kini belum menjelaskan Formula E secara terbuka kepada publik. Menurut dia, belum jelas siapa target pasar dari gelaran balap mobil listrik itu dalam konteks pariwisata.
"Apakah Formula E ini bertujuan promosi pariwisata, dan mana pariwisata yang hendak dijual ke pihak asing atau turis?" kata Gilbert. Termasuk apa strategi untuk mengembalikan uang dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 560 miliar yang sudah dipakai untuk membayar commitment fee.
ADAM PRIREZA
Baca : Soal Pulau Reklamasi Jadi Sirkuit Formula E, Wagub DKI: Kami Belum Menentukan