TEMPO.CO, Jakarta - Pencanangan pembangunan Simpang Temu Dukuh Atas, Jakarta digelar kemarin, 13 Oktober 2021. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kawasan Dukuh Atas adalah lokasi pertama pembangunan berorienstasi transit. Warga dapat berpindah transportasi di simpang temu.
"Konsep Simpang Temu merupakan tempat bertemunya moda dari berbagai arah, warga dari berbagai jurusan," kata dia dalam keterangan tertulisnya.
Simpang temu dibangun di lahan milik Perumda Pasar Jaya di Jalan Blora, Menteng, Jakarta Pusat seluas 2.445 meter persegi. Gedung simpang temu ini merupakan bagian dari pengembangan kawasan berorientasi transit (transit oriented development, TOD).
Jakarta tengah bertransformasi dari pembangunan borientasi car oriented ke public transport oriented. Sistem integrasi transportasi umum yang sedang dibangun juga diharapkan mempermudah masyarakat mengakses kendaraan umum.
"Jakarta menjadi kota yang ramah lingkungan dengan polusi yang terkurangi." Manfaat fasilitas umum optimal, biaya mobilitas keluarga di Jakarta akan lebih rendah.
Anies Baswedan mencanangkan gedung simpang temu sebagai bagian dari kawasan TOD pada 29 Maret 2018. Pembangunannya ditargetkan rampung di akhir masa jabatan Anies, Oktober 2022 dengan pengoperasian bertahap. Sementara operasional bangunan dengan fungsi campuran (mixed used property) ditargetkan Maret 2023.
Baca: Waskita Karya dan MITJ Bangun Jembatan Penyeberangan Multiguna Dukuh Atas