Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Al-Fatih, Penakluk Konstantinopel yang Diusulkan Jadi Nama Jalan oleh Fadli Zon

image-gnews
Potret Muhammad Al-Fatih atau Sultan Mehmed II, pemimpin Turki Usmani yang berhasil menaklukkan Konstantinopel. Foto: Wikipedia
Potret Muhammad Al-Fatih atau Sultan Mehmed II, pemimpin Turki Usmani yang berhasil menaklukkan Konstantinopel. Foto: Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, JakartaAnggota Komisi Internasional DPR RI, Fadli Zon, menyarankan agar memilih Muhammad Al-Fatih atau Sultan Mehmed II untuk dijadikan nama jalan di DKI Jakarta. Alasannya usulan KBRI Ankara agar satu jalan di ibu kota diberi nama Mustafa Kemal Ataturk, pendiri Turki, menuai kontroversi.

 

Sebagian masyarakat Indonesia mengenal Mustafa Kemal Ataturk sebagai sosok Islam yang sekuler. Sementara nama Muhammad Al-Fatih lebih harum bagi umat Islam Indonesia karena dia mampu menaklukan Konstantinopel.

 

Muhammad Al-Fatih lahir 30 Maret 1432 di ibu kota Kesultanan Turki Usmani (Ottoman) kala itu, Edirne. Saat umur 11 tahun ia pernah dikirim ke Amasya oleh ayahnya, Sultan Murad II, untuk menjadi gubernur. Ini sesuai dengan tradisi  Turki Usmani yang mengirim para pangeran agar memiliki bekal sebagai pemimpin jika kelak naik takhta.

 

Saat di Amasya Mehmed II didampingi oleh guru dan orang terdekatnya, Syaikh Muhammad Syamsuddin bin Hamzah, yang akan berpengaruh besar dalam hidupnya terutama saat penaklukan Konstantinopel di kemudian hari.

 

Setahun kemudian, pada 1444, Sultan Murad II menyerahkan takhtanya setelah kerajaannya mencapai kesepakatan damai dengan Karamanids pada 1444 di Anatolia.

 

Di awal-awal kepemimpinannya Al-Fatih, Turki Usmani mendapat serangan dari Kerajaan Hongaria. Ia bahkan sempat meminta ayahnya untuk kembali naik tahta. Murad II sempat menolak namun akhirnya setuju dan memimpin pasukan untuk mengalahkan tentara gabungan Hongaria-Polandia dan Wallachia.

 

Murad II sempat memimpin kembali kesultanan Ottoman hingga ia wafat pada 1451. Sepeninggalnya, Al-Fatih kembali naik takhta di usia 19 tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Di masa kepemimpinan ini Al-Fatih membangun angkatan laut untuk menaklukan Konstatinopel. Pada awal April 1953, upaya penaklukan dimulai dengan mengerahkan 80 ribu hingga 200 ribu pasukan, kekuatan artileri, dan kapal perang sebanyak 320. 

 

Konstantinopel pun jatuh ke tangan Al-Fatih pada 29 Mei 1953 setelah pertempuran selama 53 hari.  Kekuatan 10 ribu orang pasukan Kaisar Constantine IX tak mampu mempertahankan wilayahnya.

Dalam The Nature of the Early Ottoman State yang ditulis Heath Ward Lowry, dua orang keponakan dan pewaris Kaisar Constantine XI Palaiologos menjadi pelayan dekat Al-Fatih dan memeluk Islam. Keduanya berganti nama menjadi Hass Murad dan Mesih lalu diangkat menjadi gubernur di dua wilayah yang berbeda.

Atas keberhasilannya ini, yang juga mengakhiri riwayat Kekaisaran Romawi Timur, ia mendapat julukan Sang Penakluk. Mehmed II dikenal memiliki kecakapan dalam memimpin dan pakar dalam bidang kemiliteran, matematika, serta menguasai enam bahasa saat berusia 21 tahun.

Atas penaklukan ini, ibu kota Turki Usmani dipindahkan ke Konstantinopel. Gereja Hagia Sophia pun diubah oleh Al-Fatih menjadi masjid.

 

RAHMAT AMIN SIREGAR

Baca juga:

Wagub DKI Respons Protes Soal Mustafa Kemal Ataturk Jadi Nama Jalan di Menteng

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

4 jam lalu

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Tempo/Pribadi Wicaksono
AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.


Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

7 jam lalu

Gedung bioskop Menteng di Jakarta, 1984. Dok. TEMPO/Nanang Baso
Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

Sejak abad ke-16, Kota Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga secara resmi berubah menjadi DKI Jakarta, terakhir DKJ.


Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

17 jam lalu

Pria Palestina duduk di reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza utara, 22 April 2024. PkkREUTERS/Mahmoud Issa
Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.


Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

1 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi berjalan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 10 April 2023. Prasetyo diperiksa sebagai saksi dalam tindak pidana korupsi terkait pengadaan tanah di kelurahan Pulo Gebang Kecamatan Cakung Jakarta Timur, tahun 2018-2019. TEMPO/Imam Sukamto
Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.


Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

2 hari lalu

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta Budi Awaluddin saat menghadiri rapat koordinasi daerah lintas perangkat daerah bidang sosial, kependudukan dan pencacatan sipil 2024 terkait masalah kependudukan dan kemiskinan di Jambi, Kamis (7/3/2024). ANTARA/HO-Disdukcapil DKI Jakarta
Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

Dukcapil DKI Jakarta telah mengumumkan bahwa sebanyak 92.432 NIK akan dinonaktifkan karena berbagai faktor.


Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

5 hari lalu

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta, jumlahnya mencapai Rp 326,44 miliar.


Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

7 hari lalu

Ilustrasi sampah. Shutterstock
Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

DLH DKI Jakarta mengangkut sampah yang dilakukan selama periode tujuh hari sebelum hingga hari kedua Lebaran 2024


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

7 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

8 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

Berdasarkan pantauan pada pukul 05.35 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 151.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

9 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?