TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belum berpeluang menjadi calon presiden 2024. Sebab, belum ada partai politik yang sudah menyatakan sikap bakal mendukung Anies dalam pemilihan presiden (Piplres) 2024.
"Kalau ada yang bertanya tentang pen-capresan Anies, bagi saya, Anies masih gelap gulita," kata dia saat dihubungi, Kamis, 21 Oktober 2021.
Menurut dia, belum terlihat peluang Anies akan mendapat dukungan partai. Alasannya, partai-partai cenderung menginginkan ketua umumnya yang menduduki posisi RI 1 tiga tahun mendatang.
Belum lagi elektabilitas dan popularitas Anies terancam terjun bebas mengingat posisinya sebagai gubernur DKI selesai pada 2022. "Elektabilitasnya terancam punah ataupun berkurang setelah tidak menjadi gubernur lagi di tahun depan," jelas dia.
Kemarin Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera mendeklarasikan dukungannya terhadap Anies untuk mengikuti kontestasi Pilpres 2024. Anies dianggap telah berhasil memimpin Ibu Kota.
“Ini adalah kewajiban kita semua untuk mendorong Bapak Anies Rasyid Baswedan menjadi pemimpin Indonesia sehingga keunggulan yang dinikmati warga Jakarta hari ini menjadi milik seluruh warga negara,” ujar La Ode Basir, salah satu deklarator, dalam acara tersebut.
Setelah deklarasi, mereka menyatakan akan keliling Indonesia untuk menggalang dukungan buat Anies Baswedan dalam pencalonan presiden. Mereka juga menyatakan telah membentuk tim hukum di hampir seluruh provinsi Indonesia. Untuk provinsi besar, klaim kelompok ini, telah disiapkan sekitar 100 advokat.
Hasil sigi Indonesia Political Opinion atau IPO yang dirilis pada Agustus 2021 menempatkan Anies Baswedan di urutan puncak dalam survei tingkat keterpilihan tokoh potensial pada Pilpres 2024. Anies mendapatkan poin 18,7 persen.
Selanjutnya disusul oleh Ganjar Pranowo 16,5 persen, Sandiaga Salahuddin Uno 13,5 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 9,9 persen, Prabowo Subianto 7,8 persen, Ridwan Kamil 6,2 persen, dan Erick Thohir 4,7 persen.
Survei IPO dilakukan pada 2-10 Agustus 2021. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik multistage random sampling (MRS) atau pengambilan sample bertingkat.
Sebelumnya saat menanggapi seorang warga Kampung Tanah Merah yang mendoakan Anies menjadi Presiden pada 2024, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyebut masih jauh.
"Belum apa-apa udah 24 (2024) nanyanya. Ini masih tahun 21 (2021)," ucap Anies Baswedan.
Baca juga: Anies Dideklarasikan jadi Capres, Ini Elektabilitasnya dari 4 Lembaga Survei