TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan Pemprov DKI sudah berupaya mengantisipasi bencana hidrometeorologi di Ibu Kota, seperti banjir dan longsor. Hal itu dikatakan Wagub DKI menanggapi peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa bencana hidrometeorologi akan datang lebih awal di akhir tahun 2021.
Riza Patria mengatakan ada berbagai program yang akan dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk menghadapi banjir dan tanah longsor yang rawan terjadi pada musim hujan.
"Kami sudah mengetahui apa yang disampaikan BMKG," kata Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Kamis malam. "Setiap tahun ada peningkatan debit hujan."
Pemprov DKI memiliki sejumlah program dalam mengatasi banjir, mulai dari pengerukan sungai dan saluran air lewat Gerebek Lumpur, pembuatan waduk dan embung serta pembangunan sumur resapan. Pemerintah pusat juga membantu normalisasi 13 sungai di Jakarta, yang kewajiban pembebasan lahannya ditangani Pemprov DKI.
Untuk mengantisipasi banjir pada akhir tahun ini, Pemprov DKI juga meminta bantuan dukungan warga Jakarta agar tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga kebersihan lingkungan rumah, selokan dan sungai.
Sebelumnya, BMKG memberikan peringatan bencana hidrometeorologi akan datang lebih awal tahun ini. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan potensi bencana itu perlu menjadi perhatian.
"Terutama di wilayah rawan banjir, longsor, dan tanah bergerak seiring dengan curah hujan yang terus meningkat intensitasnya," kata Dwikorita dalam konferensi pers virtual BMKG.
BMKG mengimbau pemerintah dan masyarakat selalu siaga menghadapi bencana hidrometeorologi yang akan datang. Bencana hidrometeorologi adalah banjir, badai, kebakaran hutan, kekeringan, hingga longsor.
Baca juga: Awas, BMKG Peringatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi Hingga...