TEMPO.CO, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta mengklaim telah melakukan langkah strategis pengendalian banjir menghadapi musim hujan melalui sejumlah program gerebek lumpur.
Pernyataan klaim tersebut disampaikan Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko, melalui keterangannya di Jakarta, Minggu, 24 Oktober 2021.
Menurut Sigit Wijatmoko, antisipasi potensi banjir di DKI Jakarta pada tahun ini dilakukan lebih cepat dari tahun sebelumnya. Misalnya, banjir pada 20 Februari 2021, karena hujan ekstrim yang curah hujannya mencapai 226 mm/hari yang melampaui kapasitas drainase di Jakarta.
"Dampak dari hujan ekstrem itu, 49 RT di Jakarta mengalami banjir," katanya.
Sigit menyatakan, antisipasi banjir menghadapi musim hujan pada akhir tahun 2021 ini sudah jauh lebih siap dari tahun-tahun sebelumnya. "Hujan deras yang turun bisa ditangani dengan cepat, sehingga tidak terjadi banjir," katanya.
Antisipasi banjir itu dilakukan Pemprov DKI Jakarta melalui program gerebek lumpur, yakni melakukan pengerukan selokan, kali, situ, hingga waduk. "Program lainnya adalah, membuat olak-olakan, memperbaiki saluran air, mengintensifkan instalasi sumur resapan vertikal," katanya.
Selanjuntya: Pemprov DKI Jakarta juga mengimplementasikan…