JAKARTA- Partai Solidaritas Indonesia menyoroti tingginya peristiwa kebakaran di DKI Jakarta dan anggaran Dinas Gulkarmat.
Pada tahun 2021 hingga saat ini tercatat sudah ada 1.224 kasus kebakaran di Ibu Kota. Ketua Fraksi PSI Idris Ahmad mengatakan Pemprov DKI perlu lebih serius dalam mencegah kebakaran, terlebih saat ini pandemi Covid-19 masih merebak.
“Ini fenomena di tengah pandemi yang menyedihkan. Kebakaran menjadi kejadian bencana yang harus benar-benar dipikirkan secara matang,” tutur dia dalam keterangan tertulisnya pada Jumat, 29 Oktober 2021.
Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2022, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mendapat anggaran Rp 131 miliar. Besaran itu di luar biaya internet, listrik, dan gaji pegawai.
Menurut Idris, pada dokumen Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) yang diserahkan Pemprov DKI belum terlihat ada peningkatan dalam program penyelesaian masalah kebakaran. “Masalahnya bukan pada ada-tidaknya anggaran, tapi cukup-tidaknya anggaran tersebut, dan efektif-tidaknya anggaran tersebut mengurangi bencana kebakaran di Jakarta,” kata Idris.
Idris menyebut dirinya telah menugaskan masing-masing anggota legislatif PSI DKI di DPRD DKI untuk memperjuangkan kecukupan anggaran serta program prioritas penanganan kebakaran.
Salah satunya adalah perihal penambahan pos pemadam kebakaran di 27 kelurahan rawan kebakaran.
"Selain itu penyediaan APAR, hidran kering di wilayah, edukasi dan sosialisasi, serta kegiatan monitoring instalasi listrik permukiman," demikian Idris ihwal sorotan partainya terhadap anggaran Gulkarmat dan kebakaran di Ibu Kota.
Baca: Badan Anggaran DPRD DKI: BUMD Harus Kreatif Inovatif, Jangan Andalkan PMD Saja
ADAM PRIREZA