TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Daerah Air Minum Jakarta atau PAM Jaya meminta penyertaan modal daerah PMD senilai Rp 372,57 miliar. Direktur Utama PAM Jaya Bambang Hernowo menyampaikan usulan itu dalam Rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) DKI 2022 hari ini.
"Sebetulnya pada saat itu kami usulkan, karena melihat modal dasar kami yang masih ada gap Rp 372 miliar, sehingga pada waktu itu kami mengusulkan untuk pemenuhan modal dasar Rp 372 miliar," kata dia dalam rapat Komisi C DPRD DKI di Grand Cempaka Resort, Puncak, Bogor, Rabu, 3 November 2021.
Bambang memaparkan suntikan modal itu difokuskan untuk menggarap dua kegiatan. Pertama adalah pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) Ciliwung senilai Rp 250 miliar. Dalam kegiatan ini terdapat program studi penyerapan SPAM Karian yang butuh biaya Rp 30 miliar.
"Pembangunan SPAM Ciliwung yang kemarin 2021 kemudian ditunda," ucap dia.
Kemudian PAM Jaya memerlukan anggaran guna melayani akses air minum warga yang tinggal di kampung prioritas. Bambang menuturkan empat kampung prioritas, yakni Tanah Merah, Muara Baru, Guji, dan Sekretaris.
Pelayanan di kampung prioritas diperkirakan membutuhkan dana Rp 78,77 miliar. PAM Jaya juga mengusulkan dana pelayanan di fasilitas umum kampung prioritas senilai Rp 13,8 miliar.
Empat kampung prioritas ini masuk dalam daftar 21 kampung yang diatur Keputusan Gubernur DKI Nomor 878 Tahun 2018 tentang Gugus Tugas Pelaksanaan Penataan Kampung dan Masyarakat.
Status tanah di seluruh kampung ini masih bermasalah. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginstruksikan agar seluruh permasalahan sengketa tanah dengan pihak eksternal di 21 kampung prioritas selesai pada Desember 2021.
Baca juga: PAM Jaya Perlu Investasi Rp 27 Triliun untuk Salurkan Air Bersih ke Seluruh DKI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu