TEMPO.CO, Jakarta - Warga DKI Jakarta diimbau untuk tak keluar kota demi mengantisipasi gelombang ketiga Covid-19.
"Tetap di rumah, kurangi bepergian apalagi keluar kota. Kami sarankan untuk dihindari karena potensi gelombang ketiga ini ada," kata Wakil Gubernur atau Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Jakarta, Jumat, 5 November 2021.
Riza menyebut ada potensi gelombang ketiga Covid-19 termasuk adanya varian baru penyakit dari virus SARS CoV-2 itu.
Ia pun meminta masyarakat untuk mencermati pengalaman sebelumnya ketika ada libur panjang maka kasus Covid-19 kembali meningkat.
“Setiap ada libur selalu ada peningkatan penyebaran COVID dan kita berharap di libur akhir tahun dan awal tahun ini ke depan ini tidak terjadi penyebaran lagi,” ujar Riza.
Pemerintah memangkas cuti bersama pada 24 Desember 2021 sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri Nomor 712/2021, Nomor 1/2021, Nomor 3/2021 soal Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama.
Sedangkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) juga dilarang mengambil cuti sesuai Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Nomor 13 Tahun 2021.
Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI tetap perlu mewaspadai potensi ledakan kasus di gelombang ketiga.
Alasannya, Jakarta merupakan Ibu Kota Indonesia yang secara otomatis menjadi pusat kegiatan masyarakat, baik dalam konteks sosial, ekonomi, maupun politik. Di balik baiknya pengendalian pandemi, Dicky menyebut DKI Jakarta paling rawan terjadi ledakan gelombang ketiga Covid-19.
"Karena di Jakarta orang keluar masuk dari berbagai daerah. Itu yang membuat Jakarta bisa terdampak gelombang ketiga," ujar Dicky lewat pesan pendek pada Senin, 11 Oktober 2021.
Baca juga: ASN Dilarang Cuti di Hari Libur Nasional, Wagub DKI: Cegah Klaster Covid-19 Baru