TEMPO.CO, Jakarta - Komunitas Bike to Work (B2W) Indonesia mempertanyakan survei Badan Litbang Kementerian Perhubungan yang tidak memasukkan sepeda sebagai alat transportasi. Survei yang berlangsung secara daring itu Kemenhub lakukan guna mengetahui persepsi masyarakat terhadap tarif dan pelayanan KRL Jabodetabek.
Bike To Work (B2W) Indonesia mengatakan terdapat kejanggalan di poin 14 survei yang berisi pertanyaan 'Angkutan apa yang digunakan untuk bepergian menuju tempat kerja/kegiatan lainnya sebelum pandemi Covid-19 (Tahun 2019)'.
"Isiannya berupa alat transportasi yang ada di Jabodetabek, kami tidak melihat 'sepeda' di sana, padahal jalan kaki ada," tulis B2W melalui akun Instagram resminya, @b2w_indonesia, Ahad, 7 November 2021. Tempo telah meminta izin Ketua Umum B2W Indonesia, Fahmi Saimima, untuk mengutip unggahan Instagram itu.
Jawaban sepeda juga tidak ditemukan pada pertanyaan nomor 16 di survei Badan Litbang Kementerian Perhubungan tersebut. Pertanyaannya adalah angkutan yang digunakan selama Pandemi Covid-19.
"Disengaja atau tidak, bagi kami ini merupakan cerminan ketidakberpihakan Balitbang kemenhub terhadap sebuah alat guna transportasi bernama sepeda, padahal kami yakin dalam jajaranya sudah pasti banyak para ahli dan pakar transportasi di sana," tulis keterangan B2W Indonesia.
Baca Juga:
B2W Indonesia menjelaskan survei ini Kemenhub lakukan secara daring di laman https://e-survey.dephub.go.id/survey/342. Awalnya, B2W Indonesia menyambut baik survei ini. Banyak dari para penggiat B2W pun mengikutinya. Namun, setelah mengikuti, mereka menemukan kejanggan bahwa sepeda tidak dimasukkan ke dalam jawaban tentang alat transportasi yang digunakan masyarakat.
"Kami B2W Indonesia akan terus mengkritisi hal-hal yang mendiskreditkan atau mengabaikan sebuah penciptaan benda hebat sepanjang masa yang sederhana, penuh manfaat, tidak berpolusi dan menyehatkan, Sepeda!." Kata mereka.
M YUSUF MANURUNG
Baca juga:
Pesepeda Difabel Boleh Melintas di Jalan Sudirman - Thamrin Selama PPKM
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu