TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Resor Jakarta Timur Komisaris Besar Erwin Kurniawan mengatakan saat ini penyidik masih menunggu audit kerugian dari PT Wijaya Karya (Wika) terkait kasus pencurian besi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Setelah itu, lanjut dia, baru penyidik akan memeriksa saksi dari perusahaan konstruksi itu.
"Nanti akan memanggil saksi dari PT Wika. Alangkah baiknya kita menunggu audit. Supaya nanti utuh, siapa manajemennya sebagai korban,” ujar Erwin dalam keterangannya pada Kamis, 11 November 2021. Menurut dia, penyidik hendak menanyakan beberapa hal, termasuk kenapa pencurian bisa terjadi.
Di sisi lain, polisi masih terus berusaha mengejar pelaku yang kini belum tertangkap untuk mengetahui peran masing-masing, motif, serta ke mana besi yang dicuri itu dijual. Menurut Erwin, berdasarkan pemantauan di tempat kejadian perkara, lokasi penyimpanan besi itu memang terbuka dan minim pengawasan.
Sebelumnya, Tim Polres Metro Jakarta Timur menangkap lima pelaku pencurian besi proyek kereta cepat, yakni DR, 46 tahun; SA, 24 tahun; SU, 24 tahun; AR, 30 tahun; dan LR, 24 tahun pada Rabu 3 November 2021. Erwin mengungkapkan berdasarkan keterangan para pelaku, mereka telah menjalankan aksinya selama enam bulan dan telah mencuri 111.081 kilogram besi atau lebih dari 100 ton besi.
Pencurian itu terungkap saat seorang petugas keamanana setempat memergoki para pelaku. Mereka yang tertangkap basah lantas kabur dan meninggalkan mobil pick up yang digunakan untuk mengangkut besi curian tersebut.
Erwin belum dapat memastikan apakah ada keterlibatan orang dalam perihal pencurian besi di proyek kereta cepat. “Kami tetap menerapkan asas praduga tak bersalah. Sebelum nanti memang ada keterangan yang merujuk tentang keterlibatan itu,” tutur dia.
ADAM PRIREZA
Baca juga:
PT KCIC Sebut Besi Proyek Kereta Cepat yang Dicuri Bukan Komponen Utama
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu