TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diroasting komika Kiky Saputri dalam acara Lapor Pak! yang tayang di Trans 7 pada Selasa malam, 9 November 2021 lalu.
Penampilan Anies Baswedan pada acara itu memunculkan beragam komentar, yang setidaknya mewakili dua kubu yang sejak Pilpres 2014 bersemayam dalam sebagian benak orang Indonesia.
Ada yang menyebut isi roasting Kiky Saputri secara terang-terangan mengungkap serangkaian kegagalan Anies Baswedan dalam memimpin Jakarta. Namun tak sedikit pula yang memuji sikap Anies Baswedan yang secara terbuka berani menerima roasting Kiky Saputri.
Roasting merupakan bentuk komedi yang melibatkan ejekan. Namun, hal ini dimaksudkan untuk menghormati individu dengan cara yang unik.
Mengutip dari BBC, roasting adalah tradisi komedi AS yang berasal dari tahun 1950-an. Contoh komedi roasting yang paling terkenal adalah Comedy Central Roast yang ditayangkan di televisi.
Acara ini pernah menampilkan tokoh-tokoh besar seperti Pamela Anderson, Justin Bieber, bahkan Presiden Donald Trump.
Salah satu faktor penting dalam roasting adalah persetujuan. Orang-orang yang akan diroasting harus mengetahuinya dan menyetujui hal ini.
Dengan demikian, tidak semua orang bisa melakukan roasting dengan sesuka hati, apalagi jika mengumbar kejelekan orang di media sosial.
Biasanya produser acara komedi dan target yang akan diroasting akan melakukan kesepakatan di belakang layar mengenai hal-hal apa saja yang boleh dijadikan bahan lawakan.
Tak hanya ejekan, roasting juga melibatkan pujian dan penghormatan yang tulus. Sehingga orang yang diroasting mampu menerima lelucon dengan humor yang baik dan bukan sekadar kritik atau hinaan yang serius. Jadi Anies Baswedan tak perlu khawatir.
WINDA OKTAVIA
Baca : Pakar Politik Nilai Anies Baswedan Ditelanjangi dan Kena Bully Kiky Saputri