TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Bike to Work atau B2W Indonesia, Fahmi Saimima, menilai jaminan keselamatan bagi pengguna jalan di wilayah DKI Jakarta masih jauh dari harapan. Pengguna jalan itu tidak hanya pesepeda, tapi juga meliputi pejalan kaki dan disabilitas.
Jika dilihat dari fasilitas, Fahmi mengakui memang sudah ada jalur proteksi untuk pesepeda di beberapa titik Ibu Kota. Namun, fasilitas tidak dibangun secara menyeluruh.
Baca Juga:
"Jakarta bukan hanya Sudirman-Thamrin, Jakarta bukan hanya di level arteri atau level jalan protokol, kita bicara keseluruhan fasilitas yang ada di Jakarta," ujar Fahmi dalam diskusi Tempo, Sabtu, 20 November 2021.
Lebih dari fasilitas, kata Fahmi, faktor penting lain yang harus diperhatikan oleh pemerintah adalah keseriusan mengubah paradigma bertransportasi. Kekurangan lain yang masih menjadi kekhawatiran bagi pesepeda adalah minimnya penegakan hukum.
"Contoh kecilnya bagaimana sepeda kini mulai tidak punya ruang di jalan raya," kata Fahmi.
Anggota B2W Indonesia lainnya, Purwanto Setiadi, menyebut komunitasnya mencatat ada 34 kecelakaan yang menimpa pesepeda sepanjang 2021. Dari angka kecelakaan itu, korban meninggal berjumlah 13 orang.
Setiap tahun, kata Purwanto, kecelakaan yang menimpa pengguna sepeda tak pernah berkurang secara signifikan. Trennya justru naik. Antara 2017-2020 jumlah orang yang meninggal karena ditabrak kendaraan bermotor sebanyak 88. Data ini disampaikan Purwanto di Kolom Tempo dengan tulisan berjudul 'Stop Tewaskan Pesepeda'.
Baca juga: Survei Kemenhub tak Masukkan Sepeda Sebagai Transportasi
M YUSUF MANURUNG