TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok ibu-ibu PKK Kelurahan Joglo, Kembangan, Jakarta Barat meraup penghasilan tambahan hingga ratusan ribu rupiah setiap pekan dari hasil mengumpulkan minyak jelantah milik warga. Setiap minggu, mereka mampu mengumpulkan minyak goreng bekas pakai hingga 47,5 kilogram dan dihargai Rp3.300 per liter.
"Program ini mengurangi minyak jelantah dari rumah warga dan pedagang yang dibuang ke saluran," ujar Ketua Pokja 3 TP PPK Kelurahan Joglo, Haryati dalam keterangannya, Selasa, 23 November 2021.
Haryati menjelaskan, program mengumpulkan minyak jelantah tersebut adalah kerja sama dengan Rumah Sosial Kutup. Projek CSR bernama sedekah minyak jelantah ini sudah berjalan sejak enam bulan lalu dalam rangka membantu mengurangi pencemaran lingkungan.
Haryati mengungkapkan, setiap Jumat anggota TP PKK mengumpulkan minyak goreng bekas memasak dari 43 warga. Minyak tersebut nantinya bakal disetorkan ke Rumah Sosial Kutup.
"Per liter minyak jelantah kami bayar Rp 3.300. Jadi, selain membantu mengurangi pencemaran lingkungan juga dapat menambah penghasilan warga," kata Haryati.
Dengan rata-rata 47,5 kilogram minyak goreng jelantah yang terkumpul tiap pekan, PKK Kelurahan Joglo itu berhasil mendapatkan penghasilan tambahan hingga Rp210 ribu setiap pekan.
Lurah Joglo Matrullah menjelaskan, minyak jelantah yang dikumpulkan dari warga selanjutnya akan diolah menjadi biogas serta bahan dasar pembuatan sabun. Produk bernilai ekonomi ini dapat kembali dijual dan menambah keuntungan bagi warga.
"Ini merupakan inovasi yang harus terus dikembangkan dalam mengendalikan pencemaran jelantah. Saya mengapresiasi kegiatan tersebut," kata Matrullah.
Baca juga: Cegah Pencemaran, Jaksel Tampung Limbah Jelantah di 36 Kelurahan