TEMPO.CO, Jakarta - Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah DKI Jakarta Uus Kuswanto mengatakan alokasi anggaran dana hibah di Dinas Sosial perdana di 2022. Alasannya warga baru mengajukan proposal permohonan dana hibah tersebut.
"Kan usulan dari warga," kata dia di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 24 November 2021.
Uus memastikan tidak ada anggaran dana hibah di Dinsos tahun ini. Menurut dia, permohonan hibah sudah masuk dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DKI.
"Ibu Kadis (Kepala Dinas Sosial Premi Lasari) yang tau susunannya," ujar mantan Wali Kota Jakarta Barat itu.
Sebelumnya, rencana alokasi anggaran hibah di Dinsos dikucurkan untuk sejumlah yayasan dan organisasi. Hibah tertinggi diberikan kepada Karang Taruna DKI (Rp 1 miliar). Lalu hibah untuk organisasi non-profit Bunda Pintar Indonesia binaan Wakil Ketua DPRD DKI Zita Anjani senilai Rp 900 miliar.
Di peringkat tertinggi ketiga adalah dana hibah untuk Yayasan Pondok Karya Pembangunan senilai Rp 486 juta. Yayasan ini diketuai KH. Amidhan, ayah Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria.
Nilai anggaran hibah dari Dinsos selanjutnya turun drastis, rata-rata organisasi atau yayasan hanya mendapat Rp 25 juta hingga Rp 100 juta. Sebagai contoh hibah untuk Al-Alifiyah Jakarta (Rp 25 juta) dan Yayasan Putra Putri Indonesia (Rp 50 juta).
Dana hibah terendah adalah untuk Yayasan Cheshire Indonesia, organisasi bagi penyandang disabilitas khususnya tuna daksa, yaitu Rp 18 juta.
Hingga berita ini ditulis, belum ada penjelasan dari Premi ihwal dana hibah tersebut. Pekan lalu Premi ogah mengomentari perencanaan dana hibah di dinasnya secara keseluruhan. "Sebentar saya lagi rapat, maaf ya," ucap dia saat dihubungi, Kamis, 18 November 2021.
BACA: DPRD DKI Berdalih Perlu Dana Dapil Rp 49 M Agar Lebih Cepat Menyerap Aspirasi