TEMPO.CO, Jakarta - Teka-teki seputar penyelenggaraan Formula E di Jakarta mulai sedikit terkuak. Ketua Ikatan Motor Indonesia Bambang Soesatyo mengungkapkan beberapa hal seputar penyelenggaran balap mobil listrik ini kemarin di Jakarta.
1. Lokasi Formula E
Selama ini masyarakat bertanya soal penyelenggaraan ajang balap mobil listrik Formula E. Terutama soal lokasi balapan yang tak kunjung dibuka ke publik.
Ketua IMI Bambang Soesatyo mengatakan, ada lima lokasi yang diusulkan ke Formula E Operation (FEO) untuk dijadikan lokasi balap. "Ada PIK, Sudirman, JIS, JIExpo Kemayoran, dan Ancol," kata Bambang Soesatyo atau yang akrab disapa Bamsoet di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 24 November 2021.
2. Penetapan Lokasi Dilakukan Presiden Jokowi
Bamsoet mengatakan, lokasi pasti Formula E akan ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Tim Formula E akan melakukan studi kelayakan atau feasibility study untuk lima lokasi yang diusulkan tadi. Co Founder Formula E Alberto Longo bakal menyerahkan hasil studi tersebut ke Presiden Jokowi.
"Presiden akan memilih. Alberto bakal buat studi soal plus minus jalur-jalur tersebut," kata Bamsoet.
3. Soal Commitment Fee
Co Founder Formula E Alberto Longo membantah isu bahwa Jakarta adalah satu-satunya kota penyelenggara yang membayar biaya komitmen atau commitment fee.
Isu ini pernah disampaikan politikus PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo.
"Ada kota lain yang bayar," kata Alberto kepada wartawan di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 25 November 2021.
Menurut Alberto, commitment fee yang dibayar Jakarta juga tak lebih besar dari kota penyelenggara Formula E lainnya. Namun ia tak mengungkap besaran biaya tersebut.
Alberto mengatakan bahwa Formula E adalah kejuaraan dunia. Biaya penyelenggaraan ajang balap mobil listrik ini diakuinya memang besar. "Sebagai contoh, biaya balapan untuk satu hari selalu berada di sekitar 25 juta dolar," kata Alberto.
Baca juga: Co-Founder Formula E Bantah PSI: Jakarta Bukan Satu-satunya Pembayar Commitment Fee