TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menyebut sejumlah pihak telah mendompleng nama Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menggelar balap mobil listrik Formula E di Jakarta.
Ia mengatakan upaya tersebut tidak dapat dibenarkan, apalagi saat ini pelaksanaan Formula E di Jakarta telah menjadi kasus yang sedang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Makin ngawur ini. Saya minta tak perlu membawa-bawa nama Presiden," ujar Prasetyo dalam keterangan tertulis, Kamis, 25 November 2021.
Prasetyo Edi Marsudi menekankan pihaknya tetap mendukung KPK melakukan penyelidikan penyelenggaraan Formula E 2022 di Jakarta. Ia meyakini KPK pasti sudah memiliki bukti permulaan yang kuat sehingga laporan terkait Formula E diproses.
"Karena sudah ratusan miliar uang rakyat yang sudah disetorkan ini. BPK pun menyatakan itu menjadi temuan. Jadi saya kira harus objektif lah dalam persoalan ini," ungkapnya.
Upaya lembaga penegak hukum, dikatakan Prasetyo, telah sejalan dengan maksud dari usulan hak interpelasi yang diajukan oleh 33 anggota DPRD DKI Jakarta.
"Dengan proses penyelidikan yang masih terus didalami KPK terhadap penyelenggaraan Formula E ini menguatkan bahwa niat kami di DPRD menggulirkan hak interpelasi sungguh-sungguh untuk kepentingan publik. Bukan kepentingan politik," ujar politikus PDIP itu.
Sebelumnya, Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengatakan, keputusan final penentuan jalur Formula E ada di tangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Kami minta arahan Presiden soal alternatif lokasi. Kalau di beberapa negara, tempat ikonik yang terpilih," ujar Bamsoet di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 24 November 2021.
Bamsoet menjelaskan, ada lima tempat di kawasan Jakarta sebagai calon sirkuit, yakni PIK, Sudirman, JIS, JiExpo Kemayoran, dan Ancol. Saat ini pihak Formula E Operation (FEO) bakal melakukan feasibility study terhadap kelima jalur tersebut. Nantinya Co Founder Formula E Alberto Longo yang bakal menyerahkan langsung hasil studi tersebut ke Jokowi.
"Presiden akan memilih. Alberto bakal buat studi soal plus minus jalur-jalur tersebut," kata Bamsoet.
Baca juga: KPK Selidiki Formula E, Bamsoet: Silakan, Tapi Event Jalan Terus
M JULNIS FIRMANSYAH