TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya masih mendalami kronologi pengeroyokan terhadap Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Dermawan Karosekali oleh massa demo Pemuda Pancasila. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar E. Zulpan menduga insiden ini dipicu massa yang ingin memaksa masuk ke gedung DPR RI.
"Mereka mencoba memaksa masuk ke dalam. Tentunya ini kan gedung Dewan, ada etika. Kemudian dalam rangka penyampaian aspirasi juga akan diakomodir setelah dikoordinasikan dengan pihak dalam. Tak bisa semaunya. Melihat ada anggota polisi yang berjaga langsung menyerang," kata Zulpan di halaman gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis, 24 November 2021.
Menurut Zulpan, AKBP Karosekali adalah Kepala Bagian Operasional Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya. Dia berada di sekitar gedung DPR RI untuk mengatur lalu lintas karena ada demonstrasi oleh Pemuda Pancasila.
Barang bukti yang diamankan oleh Polisi dari massa demo Pemuda Pancasila di depan Gedung DPR saat ditunjukkan dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Kamis 25 November 2021. TEMPO/Adam Prireza
Akibat penganiayaan itu, AKBP Karosekali mengalami luka robek di kepala bagian belakang. Saat ini, dia dirawat di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Pemuda Pancasila menggelar demo di DPR untuk menuntut bertemu anggota Fraksi PDIP Junimart Girsang. Massa tidak terima dengan pernyataan anggota DPR itu yang mendesak Kementerian Dalam Negeri menertibkan ormas yang kerap meresahkan masyarakat.
Wakil Ketua Komisi II DPR RI ini mengeluarkan pernyataan itu untuk merespons bentrokan antarormas Forum Betawi Rempug (FBR) dengan Pemuda Pancasila yang terjadi di Ciledug, Kabupaten Tangerang. Sebelumnya juga terjadi bentrokan serupa antara FBR vs Pemuda Pancasila di Jakarta Barat.
Baca juga: Polisi Dianiaya Pemuda Pancasila, Kapolres: Serahkan Pelaku atau Kami Kejar