TEMPO.CO, Jakarta - Co-founder Formula E, Alberto Longo, mengatakan penyelenggaraan mobil balap listrik tersebut sudah sesuai ketentuan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun membayar biaya yang wajar untuk penyelenggaraannya.
"Saya bisa yakinkan bahwa Jakarta tidak membayar lebih dari yang telah dibayarkan negara-negara lain," ungkap Alberto Longo dalam konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 24 November 2021, seperti dikutip dari Berita Jakarta.
Alberto Longo menampik isu bahwa Jakarta adalah satu-satunya kota yang membayar commitment fee. Menurut dia, kota lain juga membayar commitment fee dan mengkaim investasi tersebut bermanfaat bagi negara tempat penyelenggaraan.
"Biaya investasi yang dikeluarkan tentunya akan kembali ke negara tersebut karena kami menyelenggarakan di tempat tersebut," tutur Longo.
Longo menjelaskan ajang Formula E ini selaras dengan misi pemerintah dalam mengatasi kualitas udara. Tanggung jawab pemerintah terhadap pengendalian polusi dapat dijawab dengan penggunaan kendaraan listrik. Perlu adanya perubahan dari sisi penggunaan bahan bakar, mengingat sudah terlalu banyak kendaraan dengan bahan bakar fosil. "Ini tak hanya sekadar balapan, tapi juga gerakan e-movement," jelasnya.
Ajang Formula E mestinya dilakukan sejak 2020, namun pandemi Covid-19 membuat perhelatan ini tertunda. Sehingga sisa kontrak akan masuk di musim ke-8, 9, dan 10 hingga tahun 2024.
Longo berharap Formula E ini bisa berlangsung mulai Juni 2022 dan akan mempertimbangkan kelanjutan ajang balapan ini di Jakarta sembari melihat potensi selama tiga tahun tersebut.
Baca juga:
Minta Petunjuk Jokowi Soal Sirkuit Formula E, Bamsoet: Salahnya di Mana?