TEMPO.CO, Jakarta - Tarif Biskita Transpakuan yang beroperasi di Kota Bogor diperkirakan akan lebih rendah dari tiket bus Transjakarta.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek atau BPTJ Kementerian Perhubungan Polda B Pramesti mengatakan, dalam masa uji coba yang berlangsung sejak 2 November hingga akhir tahun 2021, bus Transpakuan itu masih gratis.
"Selama pelaksanaan uji coba tersebut, tidak ada tarif tiket alias gratis, untuk bus dengan fasilitas AC dan kenyamanan lainnya," ujar dia di Bogor, Sabtu, 27 November 2021.
Ia memastikan sebelum mengenakan tarif kepada masyarakat, BPTJ akan melakukan survei kepada masyarakat Kota Bogor yang menjadi pengguna jasa BisKita terkait besaran yang pantas.
Polana mengatakan, tarif itu kemungkinan masih di bawah tarif Transjakarta yang besarnya Rp 3.500. "Tarifnya berbeda, masyarakat Jakarta income-nya berbeda kan dengan masyarakat Bogor," kata dia.
Menanggapi soal tarif ini, Ketua Badan Pengawas Koperasi Duta Jasa Angkutan Mandiri (Kojari) Kota Bogor Dewi Djani Tjandera selaku investor Biskita Transpakuan mengusulkan agar tiket bus itu Rp 2.500 saja.
"Tarif itu sudah pantas untuk bus dengan fasilitas AC yang nyaman di Kota Bogor," ujarnya.
Biskita Transpakuan dioperasikan di Kota Bogor mulai 2 November 2021 lalu. Ini adalah model bus yang disubsidi oleh pemerintah pusat dan dikelola oleh pemerintah kota setempat.
Pada awal uji coba, dioperasikan sebanyak 10 unit Biskita Transpakuan yang melayani satu koridor di Kota Bogor yaitu Stasiun Bogor- Ciparigi.
"Secara keseluruhan program BTS di Kota Bogor rencananya akan disediakan sebanyak 49 unit bus ukuran sedang untuk melayani empat koridor yang pengoperasiannya akan dilakukan secara bertahap," ujar dia.