TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pelaksana Formula E Jakarta Ahmad Sahroni meluruskan pernyataan soal Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang akan menentukan jalur balapan mobil listrik itu. Menurut dia, panitia akan menyurati Jokowi, namun bukan untuk menentukan pemilihan jalur.
"Kami temui Presiden untuk melaporkan, bukan meminta," kata Sahroni setelah bertemu Gubernur DKI Anies Baswedan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin, 29 November 2021.
Politikus Partai NasDem itu mengatakan, hal yang akan dilaporkan ke Presiden Jokowi adalah soal lima jalur yang menjadi kandidat jalur balap Formula E. Lima lokasi itu akan dilakukan studi kelayakan oleh Formula E Operation atau FEO. Sahroni mengatakan, hingga saat ini mereka belum mengerucutkan satu pilihan dari lima lokasi itu.
Adapun lokasi tersebut antara lain adalah kawasan Pantai Indah Kapuk, JIExpo Kemayoran, Jalan Jenderal Sudirman, Ancol, dan kawasan Jakarta International Stadium.
"Jadi semua kegiatan totally kami yang selenggarakan, tapi karena ini perhelatan internasional, makanya lapor ke Presiden," kata anggota Komisi III DPR RI itu.
Sebelumnya Ketua Ikatan Motor Indonesia atau IMI Pusat Bambang Soesatyo mengatakan, dari lima jalur yang akan dilakukan studi kelayakan itu nanti akan dipilih satu oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi bahkan menuding ada sejumlah pihak yang mendompleng nama Presiden Jokowi untuk melancarkan balap mobil listrik Formula E di Jakarta.
Ia mengatakan upaya tersebut tidak dapat dibenarkan, apalagi saat ini pelaksanaan Formula E di Jakarta telah menjadi kasus yang sedang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Makin ngawur ini. Saya minta tak perlu membawa-bawa nama Presiden," ujar Prasetyo dalam keterangan tertulis, Kamis, 25 November 2021.
Anies pun kemudian meluruskan pernyataan Bamsoet. Ia mengatakan, soal jalur Formula E ini akan ditentukan oleh penyelenggara yaitu IMI dan Jakpro.
Baca juga: Tak Hanya KPK, BPK Juga Diminta Pantau Pelaksanaan Formula E
M JULNIS FIRMANSYAH