Sebelumnya, Sekjen DPP PSI Dea Tunggaesti mendesak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memerintahkan Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni mundur dari jabatannya sebagai Ketua Pelaksana Formula E Jakarta.
Menurut Dea, langkah Sahroni sebagai Ketua Pelaksana membahayakan karena membawa-bawa nama Presiden Joko Widodo atau Jokowi ketika masih banyak persoalan membelit Formula E.
"Formula E sedang diselidiki KPK. Eh, panitia malah minta bertemu Presiden Jokowi. Hal itu tidak layak dilakukan, baik secara politis dan etis. Langkah-langkah Mas Sahroni membahayakan Pak Jokowi," kata Dea.
Dea mengatakan saran untuk Surya Paloh itu berangkat dari keprihatinan PSI sebagai sesama anggota koalisi pemerintahan Jokowi. Menurut Dea, saat ini Jokowi sedang fokus pada usaha pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Sehingga, ia menyarankan agar tidak ada pihak yang mengganggu kinerja tersebut.
“Meski lebih junior, tak ada salahnya kami memgingatkan saudara tua. Mari sama-sama kita jaga Pak Jokowi," kata Dea.
Kemarin, Ahmad Sahroni mengatakan pantia Formula E bakal menemui Presiden Jokowi untuk meminta arahan soal sirkuit balap mobil listrik itu di Jakarta.
Dalam pertemuan dengan Jokowi nanti, Sahroni mengatakan pihaknya bakal memberikan feasibility study atau uji kelayakan jalur Formula E oleh Formula E Operations atau FOE. "Jadi semua kegiatan totally kami yang selanggarakan, tapi karena ini perhelatan international, makanya lapor ke Presiden," kata Sahroni.
Baca juga: PSI Desak Surya Paloh Perintahkan Sahroni Mundur Sebagai Ketua Pelaksana Formula E