Sejak awal menjabat, program pembangunan sumur resapan atau drainase vertikal ini menjadi andalan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam mencegah banjir dan penurunan tanah di Jakarta. Anies mengatakan pihaknya bahkan memberikan diskon Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) untuk rumah yang memiliki sumur resapan.
Saat ini, Anies mengatakan sumur resapan telah dibangun di seluruh kantor wali kota, kecamatan, dan kelurahan.
Pengendara motor melintas di Jalan Durian Raya, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa, 23 November 2021. TEMPO/Daniel Christian D.E
Namun pada saat rapat Banggar 2022 di DPRD DKI Jakarta pekan lalu, dewan tidak menyetujui anggaran sumur resapan. Bahkan diancam akan dicoret.
Setelah debat yang cukup panjang, terjadi pengurangan anggaran sumur resapan dari usulan semula Rp322 miliar menjadi Rp120 miliar. "Pesan saya sering-seringlah turun ke lapangan untuk melihat langsung tingkat efektivitas pengendalian banjir di ibu kota. Ingat permasalahan banyak bukan di atas meja, tapi di lapangan," kata Prasetyo.
Baca juga: Nol Sumur Resapan di Jakarta Utara Karena Menggali Satu Meter Sudah Ketemu Air