TEMPO.CO, Jakarta - Komandan Komando Nasional Resimen Mahasiswa (Menwa), Ahmad Riza Patria, meminta kepada pengurus organisasinya di kampus-kampus agar tidak menggunakan kekerasan pada seluruh proses pendidikan dan latihan.
"Kedepankan kegiatan-kegiatan yang persuasif, kegiatan-kegiatan yang lebih baik, tidak boleh ada unsur unsur kekerasan atau menonjolkan kegiatan fisik," kata Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 1 Desember 2021.
Pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menanggapi desakan pembubaran Menwa dari mahasiswa Universitas Pembangunan Nusantara (UPN) Veteran Jakarta. Tuntutan ini berkaitan dengan tewasnya Fauziyah, mahasiswi D-3 Fisioterapi UPN Veteran Jakarta, saat mengikuti kegiatan organisasi di Bogor pada Sabtu, 25 September 2021.
Riza membantah korban tewas karena mendapat kekerasan dari seniornya, tetapi karena sakit. "Yang bersangkutan sudah dicek ternyata tidak ada unsur kekerasan atau pemukulan, jadi murni karena memang sakit kebetulan pada kegiatan tersebut," ucap dia.
Mengenai banyaknya desakan agar Menwa dibubarkan karena diduga kerap menggunakan kekerasan dalam pelatihannya hingga menimbulkan korban jiwa, Riza maklum atas desakan tersebut. Namun, dia mengatakan desakan tersebut bukan terjadi baru-baru ini saja.
JULNIS FIRMANSYAH
Baca juga:
Rektor UPN Veteran Jakarta Minta Mahasiswa Buat Kajian jika Ingin Bubarkan Menwa