TEMPO.CO, Jakarta - Polemik kualitas sumur resapan kembali mencuat setelah tutup drainase vertikal itu ambles di Jalan Karang Tengah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan kemarin. Plt Camat Cilandak Djaharuddin menjelaskan sumur resapan ambles karena pondasi sumur yang dibangun belum satu minggu itu masih basah, tapi sudah dilintasi kendaraan berat di atasnya.
Plt Camat Cilandak itu mengatakan sudah berusaha menutup bagian atas sumur agar tidak dilintasi kendaraan. Namun penutupan itu mengakibatkan kemacetan karena posisi sumur yang memakan setengah badan jalan.
"Sementara kalau ditutup ruas jalan jadi kecil, macet," ujar Djaharuddin saat dihubungi Tempo, Rabu, 1 Desember 2021.
Ia menjelaskan, setidaknya butuh satu pekan tambahan untuk membuat pondasi sumur resapan tersebut benar-benar kering. Kini Djaharuddin telah memerintahkan Lurah Lebak Bulus untuk mencari kontraktor sumur tersebut.
Pihak kontraktor memiliki kewajiban melakukan perawatan sumur resapan tersebut hingga enam bulan ke depan. "Kontraktor ini beda-beda gitu, beda pelaksana. Saya belum tahu ini dari penyedia yang mana," kata Djaharuddin.
Sebelumnya viral di media sosial, tutup sumur resapan di Jalan Karang Tengah rusak dan ambles. Hal itu membahayakan kendaraan yang melintas karena tinggi jalan menjadi berlubang dan berbeda tinggi.
Warga sekitar kemudian menaruh pot berisi tanah di atas tutup sumur resapan yang ambles mencegah adanya korban. Sampai hari ini, belum ada perbaikan yang dilakukan terhadap tutup sumur resapan yang ambles tersebut.
Baca juga: Penyebab Sumur Resapan di Cilandak Ambles, Camat: Pondasi Masih Basah