TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta mengungkap kronologi meninggalnya Fauziyah Nabila saat mengikuti pembaretan Menwa Jayakarta di kawasan Bogor pada 25 September 2021.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UPN Veteran Jakarta Ria Maria Theresa mengatakan acara tersebut diadakan di Sentul, Kabupaten Bogor sejak Jumat, 24 September 2021.
Ria mengatakan, pada Sabtu, 25 September 2021 diadakan acara long march. Pada etape pertama berjarak tiga kilometer menuju Masjid Jamik Tanah Baru dengan dua kali waktu istirahat untuk minum dengan waktu selama lima menit.
Menurut kronologi yang diterima pihak kampus, Ria mengatakan kondisi medan untuk long march itu masih jalur landai. "Pada pukul 3.45 WIB, saat menuju pemberhentian kedua etape pertama, almarhumah terlihat kelelahan dan akhirnya panitia memutuskan menaikkannya ke dalam ambulans," kata Ria.
Ketua Komisi Disiplin UPN itu mengatakan, pada pukul 14.30 WIB, saat tiba di tujuan etape pertama bersama ambulans, almarhumah keluar dari ambulans dan ikut bergabung kembali bersama teman-temannya yang sedang beristirahat.
Saat itu, kata Ria, Fauziyah Nabila menyatakan sudah merasa lebih baik dan siap melanjutkan perjalanan kembali.
Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju etape kedua di Masjid Quba dengan jarak 3,1 kilometer. "Pukul 15.30 WIB, kira-kira berjarak dua kilometer dari etape pertama, almarhumah mengalami kram kaki kirinya. Panitia memutuskan membawa almarhumah dengan ambulans menuju etape kedua," kata dia.
Ria mengatakan, pada pukul 16.10, sesampai di Masjid Quba, kondisi Fauziyah sudah semakin lemah. Panitia kemudian meminta bantuan ustad di masjid tersebut, namun mereka tak bisa memberi bantuan.
Saat itu, kata Ria, almarhumah juga sudah diberikan bantuan oksigen karena sesak nafas.
Fauziyah kemudian dibawa ke lokasi pembaretan yang menjadi lokasi akhir long march untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut berupa oksigen tambahan.
Karena kondisi Fauziyah tak kunjung membaik, panitia memutuskan membawanya ke Rumah Sakit EMC Sentul.
Kendati sudah menyalakan sirine, ambulans yang membawa Fauziyah tidak bisa bergerak karena kemacetan di kawasan Sentul.
"Oleh warga setempat, panitia disarankan untuk berputar arah ke Ciawi. Namun, perjalanan menuju Rumah Sakit Ciawi juga macet," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, pada pukul 18.45 WIB, denyut nadi di radialis almarhumah tidak teraba sehingga teman-temannya berinisiatif melakukan tindakan resusitasi jantung paru.
Namun, setelah tiba di Rumah Sakit Ciawi, almarhumah dinyatakan meninggal pada pukul 19.07 WIB.
"Setelah mendengar kabar almarhumah meninggal, pembina Menwa UPNVJ segera berangkat ke Rumah Sakit Ciawi untuk membawa almarhumah ke rumah keluarga di Palmerah, Jakarta Barat dan memakamkan di Sragen, Jawa Tengah," tutur Ria.
Baca juga: Riza Patria Minta Menwa tidak Pakai Kekerasan di Setiap Kegiatan