TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengunjungi lokasi kebakaran Gedung Cyber 1 di Mampang, Jakarta Selatan pada Kamis malam. Dalam kunjungan itu, Riza Patria mendapat laporan soal dugaan kebakaran maut tersebut.
"Yang pasti di gedung ini tidak ada yang merokok karena gedung ini harus safety, mungkin ada korsleting atau apa mungkin, tunggu hasil pemeriksaan," ujar Riza di lokasi, Kamis, 2 Desember 2021.
Wagub DKI itu menjelaskan kedua korban meninggal adalah pengunjung Gedung Cyber 1. Mereka terjebak di lantai dua dan menghirup banyak asap hingga akhirnya meninggal.
Soal data pemerintah yang disimpan dalam server gedung tersebut, Riza memastikan kondisinya tetap aman karena disimpan di lantai yang berbeda. "Selain data-data pemerintah juga ada data pihak swasta yang penting, tapi Alhamdulillah di sini lantai dua saja," ujar Wagub DKI.
Peristiwa Gedung Cyber kebakaran di Mampang Prapatan terjadi Kamis siang sekitar pukul 12.34. Saat itu gedung sedang ramai oleh pegawai dan pengunjung.
Damkar mengerahkan 22 unit mobil pemadam dengan 100 personel. Sampai saat ini pihak Damkar masih melakukan pendinginan di lokasi kebakaran. Belum diketahui penyebab kebakaran tersebut.
Humas Dinas Damkar DKI Jakarta Mulat Wijayanto mengatakan ada dua korban tewas dalam peristiwa kebakaran Gedung Cyber 1. "Yang usia 18 tahun meninggal di lokasi, yang satunya lagi meninggal ketika di bawa ke RSUD Mampang," ujar Mulat.
Mulat menjelaskan, keduanya tewas karena menghirup asap kebakaran terlalu banyak. Akibatnya mereka tewas dan terpanggang di lantai dua gedung Cyber terbakar tersebut.
Adapun identitas korban tewas dalam kebakaran Gedung Cyber adalah Redzuan, 17 tahun, dan Seto, 18 tahun. Mereka merupakan pekerja teknisi dari perusahaan PT Abinawa. "Korban pertama di bawa oleh PMI Jaksel ke RSUD Mampang, yang kedua dibawa oleh AGD Dinkes ke RSUD Mampang," ujar Mulat.
Baca juga: Tinjau Kebakaran Gedung Cyber 1, Wagub DKI Akan Evaluasi Kelayakan Fasilitas K3