TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Yana Aditya berinisiatif melakukan audit operasional bus setelah dua hari kecelakaan berturut-turut. Yana menggandeng Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk evaluasi.
Dirut Transjakarta itu merasa perlu ada keterlibatan pihak independen untuk mengevaluasi aspek keselamatan operasional bus transjakarta. "Karena kami melihat ini sudah agak pada tingkat yang perlu kami perhatikan sangat serius," kata dia saat konferensi pers di kantornya, Cawang, Jakarta Timur, Sabtu, 4 Desember 2021.
Audit dilakukan setelah bus Transjakarta kecelakaan selama dua hari berturut-turut pada 2-3 Desember 2021. Kamis lalu, bus rute 5C (PGC-Harmoni) menabrak pos polisi di persimpangan PGC, Jakarta Timur sehingga melukai petugas sterilisasi jalur bus.
Keesokan harinya, bus transjakarta merek Scania menabrak separator jalan di depan Ratu Plaza, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat.
PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menggelar konferensi pers pasca kecelakaan bus. Konferensi pers berlangsung di kantor PT Transjakarta, Cawang, Jakarta Timur, 4 Desember 2021. TEMPO/Lani Diana
Yana berujar pihak KNKT akan menyambangi kantor PT Transjakarta pada Selasa, 7 Desember 2021. BUMD DKI itu meminta agar KNKT mengaudit keselamatan untuk empat aspek kondisi.
Empat kondisi itu antara lain jalan dan lalu lintas, pengemudi dan berkendara, armada yang mencakup perawatan dan pemeliharaan, serta pembenahan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
Yana berharap rekomendasi KNKT nantinya dapat memperbaiki kinerja atas keamanan operasional dan operator PT Transjakarta. "Semua rekomendasi akan kami jalankan dari KNKT, karena ini urusan keselamatan," ucap dia.
Baca juga: BP BUMD DKI Belum Mau Bicara Soal Rencana Perombakan Direksi Transjakarta