TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Mochammad Yana Aditya mengatakan tidak ada penurunan jumlah penumpang pasca sejumlah kecelakaan bus. Hingga kemarin, dia menyebut, jumlah penumpang tertinggi mencapai 505 ribu orang per hari.
"Kalau kami lihat dari sisi jumlah pelanggan yang kecenderungan naik sebenarnya ini adalah satu gambaran bahwa pelanggan masih memberikan kepercayaan kepada transjakarta," katanya dalam konferensi pers di kantornya, Cawang, Jakarta Timur, Sabtu, 4 Desember 2021.
Yana berujar evaluasi PT Transjakarta terhadap operasional bus tidak akan berkurang, meski jumlah penumpang stabil. BUMD DKI itu, lanjut dia, tetap memprioritaskan keamanan dan kenyamanan penumpang. "Fokus kami bagaimana mengantisipasi ke depan," ujar dia.
Sebelumnya, bus transjakarta kecelakaan dalam dua hari berturut-turut pada 2-3 Desember 2021. Bus rute 5C (PGC-Harmoni) menabrak pos polisi di persimpangan PGC, Jakarta Timur pada Kamis, 2 Desember 2021.
Bus dengan nomor lambung SAF025 ini adalah milik operator PT Steady Safe Tbk. Satu orang petugas patroli PT Transjakarta mengalami luka berat, karena tertabrak bus.
Satu hari berselang bus transjakarta merek Scania menabrak separator jalan di depan Ratu Plaza, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Bus ini bernomor lambung MYS17069 milik PT Mayasari Bhakti. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Sebelum ini, dua bus transjakarta milik operator Bianglala Metropolitan (BMP) tabrakan di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur pada 25 Oktober 2021. Kecelakaan ini menyebabkan sopir bus dan seorang penumpang tewas.
Baca juga:
Transjakarta Pertahankan Kontrak dengan Operator Meski Kecelakaan Berulang