TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Steering Committee Reuni 212, Yusuf Muhammad Martak, menyatakan Persaudaraan Alumni 212 belum menentukan sikap politik menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Menurut dia, saat ini PA 212 tengah fokus menghadapi berbagai persoalan yang mereka hadapi.
“Kami masih banyak tugas. Kami masih menyelesaikan permasalahan-permasalahan. Setitik pun kami belum pernah terpikir masuk ke wilayah politik. Karena kami ingin menyelesaikan permasalahan internal atau masalah-masalah hukum yang sedang kami hadapi,” tutur dia dalam konferensi pers di kawasan Tebet pada Sabtu, 4 Desember 2021.
Seperti diketahui, pada Pilpres 2019 lalu, PA 212 menyatakan dukungannya terhadap pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dukungan itu dinyatakan lewat ijtima ulama yang digelar sebelum penetapan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Bahkan, sejumlah ulama Persaudaraan Alumni 212 menghadiri debat perdana calon presiden-calon wakil presiden yang berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, pada Kamis, 17 Januari 2019 lalu. Di antara yang hadir adalah Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif.
Di sisi lain sejumlah tokoh di balik aksi reuni 212 sedang terjerat kasus hukum seperti eks pentolan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab dan Munarman.
ADAM PRIREZA
Baca juga:
Panitia Reuni 212 Sebut Peserta Kecewa Ada Penyekatan Polisi